"Kalaulah kepolisian dan kejaksaan ada orang baik betul orang baik, kenapa tidak dibersihkan institusinya yang dianggap gagal oleh undang-undang KPK," ungkap dia.
"Termasuk Bang Hendardi kenapa tidak fokus saja pada memberikan nasihat pada kapolri untuk membenahi kepolisian," imbuh Feri.
Lihat videonya mulai menit ke-10:00:
Pada kesempatan itu, ditayangkan video wawancara dan uji coba Antam pada Selasa (27/8/2019).
Dalam video tersebut, Antam memberikan klarifikasi soal tuduhan intimidasi pada Endang Tarsa sehingga merasa tidak perlu datang ke acara 'Mata Najwa'.
"Saya tidak pernah meneror Kombes Endang Tarsa (mantan direktur penyidik KPK) saya sampaikan kejadian sebenarnya. Ada saksinya saya bawa," ungkap Antam.
• Capim KPK Ucap Nama Jokowi Berkali-kali, Roby Arya: Kalau Tak Didukung Presiden, Saya Tak Bisa Kerja
Kemudian Antam membeberkan kronologi kejadian sebelum dirinya disebut melakukan intimidasi.
"Pada saat itu kejadian Pak Budi Gunawan saya tahu Pak Budi Gunawan ini didzolimi karena saya orang hukum, dipaksakan untuk menjadi tersangka."
"Pada saat itu saya mendengar KPK ada adek-adeknya di sana menyampaikan Endang Tarsa ingin bertemu dengan saya untuk menyampaikan beberapa hal yang menguntungkan di persidangan KPK tentang Pak Budi Gunawan," jelas Antam.
Kala itu, Antam mengatakan Endang Tarsa ingin mengungkap kasus Budi Gunawan sesungguhnya.
"Wah saya semangat betul, Kolonel yang ngomong, Kombes Endang Tarsa ingin menyampaikan karena dia sebagai Direktur."
"Direktur Plt Penyidikan mau menyampaikan bahwasanya kalau ada kesalahan yang sengaja dibuat," paparnya.
• Bertugas Dekat Jokowi, Di Mata Najwa Capim KPK Roby Arya Akui Punya Chemistry dengan Presiden
Kemudian, Antam mengakui kalau dirinya memiliki gaya bicara yang khas.
Namun, hal itu bukan bermaksud mengintimidasi.
Malahan menurutnya, pertemuan dengan Endang Tarsa berjalan hangat.