Sedangkan, dana itu nanti akan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar 19 persen.
"Nantinya 19 persen akan berasal dari APBN, itu pun terutama berasal dari skema kerjasama pengelolaan aset di Ibu Kota Baru dan DKI Jakarta," paparnya.
Lalu sisa dana tersebut juga akan berasal dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dan investasi swasta.
"Sisanya akan berasal dari KPPU kerja sama dengan pemerintah dan badan usaha serta investasi langsung swasta dan BUMN," ungkapnya.
Sementara itu, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor menghadiri konferensi pers tersebut.
Sebelumnya, ia mengaku diundang oleh awak media.
"Saya diundang oleh protokol untuk datang ke konferensi pers. Tapi tidak tahu konferensi persnya seperti apa," kata Isran Noor, dikutip dari Kompas.com.
• Kondisi Lokasi Ibu Kota RI Baru di Kalimantan Timur, Rawan Bencana Banjir hingga Kebakaran Hutan
Alasan Jokowi Pilih Kalimantan Timur
Dilansir TribunWow.com dari tayangan resmi YouTube Sekretariat Negara, hal tersebut disampaikan Jokowi dalam keterangan resminya, Senin (26/8/2019).
Jokowi mengatakan, alasan dipilihnya Kalimantan Timur sebagai lokasi ibu kota baru berdasarkan 5 hal.
"Kenapa di Kaltim? Ada pertanyaan kenapa di Kaltim," kata Jokowi.
"Satu risiko bencana minimal, baik bencana banjir, gempa bumi, tsunami, kebakaran hutan, gunung berapi, dan tanah longsor."
"Kedua lokasinya strategis, berada di tengah-tengah Indonesia."
"Ketiga, berdekatan dengan wilayah perkotaan yang sudah berkembang, yaitu Balikpapan dan Samarinda."
"Yang keempat memiliki insfrastruktur yang relatif lengkap."
"Kelima tersedia lahan yang dikuasai pemerintah, seluas 180.000 hektare," ungkap Jokowi.
Diketahui sebelumnya, Pulau Kalimantan memang menjadi pilihan Jokowi untuk memindahkan ibu kota baru.
Namun Kota di Provinsi Kalimantan Timur sebagai ibu kota baru itu baru resmi diumumkan oleh Jokowi.
(TribunWow.com)
WOW TODAY: