TRIBUNWOW.COM - Seorang aktivis dari Papua, Filep Karma mengatakan bahwa perlakuan rasis kepada orang Papua, sudah terjadi secara merata di Indonesia.
Filep Karma mengaku bahwa dirinya pun pernah mendapat perlakuan rasis, saat berada di Surakarta, Jawa Tengah.
Hal itu disampaikan saat diwawancarai tim Mata Najwa yang tayang di Trans7.
• Singgung Trans Papua, Gubernur Lukas Enembe Emosional: Kami Tak Pernah Lewat Jalan yang Dibangun
• Rakyat Sampaikan Aspirasi, Akademisi: Jika Tak Ditangani, Orang Papua akan Pilih Jalannya Sendiri
Hasil wawancara tersebut diunggah di channel YouTube Najwa Shihab dengan judul 'Nyala Papua - Gubernur: Orang Papua Butuh Kehidupan Bukan Pembangunan (Part 5)' yang tayang pada Rabu (21/8/2019).
Saat ditanya mengenai tangapannya mengenai kasus perlakuan rasis pada orang Papua, Filep Karma menceritakan pengalamannya.
Ia menyebut bahwa perlakuan rasis telah terjadi secara merata di Indonesia.
"Saya pikir perlakuan rasis ini hampir merata dari semua teman-teman Melayu, terhadap ras Malaynesia sebab saya pun mengalami," ucap Filep Karma.
Filep Karma mengaku pernah mendapat perlakuan rasis saat masih muda.
Ia juga menjelaskan bahwa banyak orang Papua yang mengira perlakuan rasis, hanya dilakukan oleh orang Islam.
Namun, ia menyebut bahwa hal tersebut adalah salah, karena pengalaman yang didapatnya berbeda.
• Lukas Enembe Sebut Papua Butuh Kehidupan Bukan Pembangunan: Tak Pernah Lewat Jalan yang Dibangun
"Ada teman-teman orang Papua yang mengatakan 'ah itu dari teman-teman muslim'. Saya bilan 'tidak'. Saya waktu bergeraja di Solo (Surakarta) ternyata perlakuan rasis kita alami juga dari teman-teman pemuda, Kristen juga," jelas Filep Karma.
Ia kemudian menjelaskan bahwa apa yang dialamnya cukup membuatnya sakit hati.
Filep Karma pun menceritakan pengalaman dirinya saat mendapat perlakuan rasis.
"Ada seorang cewek di situ, karena saya ikut di pemuda gereja, lalu cewek itu dijodoh-jodohin dengan saya. Dia memang terkenal suaranya bagus kalau menyanyi begitu, kalau koor atau apa, vocal grup," ucap Filep Karma.
"Terus dia ngomong 'waduh kalau saya sama dia, saya kawin, nanti saya ke Papua monyet-monyet di Papua jadi pinter nyanyi dong. Dia ngomong gitu, saya sakit," tambahnya.
• Gus Dur Dianggap Presiden yang Paling Mengerti Papua, Aktivis Beberkan Sejumlah Alasan Berikut
Sebelumnya diduga telah terjadi perlakuan rasisme pada mahasiswa asal Papua yang berada di Surabaya.
Karena hal itulah muncul, aksi demo hingga kerusuhan di Papua Barat dan Papua yang merasa tidak terima.
Tidak hanya perlakuan rasis, namun para pemuda tersebut juga diamankan saat berada di asarama mahasiswa.
Lihat video pada menit ke-0:22:
(TribunWow.com/Ami)
WOW TODAY: