Terkini Daerah

Pengakuan Otak Pembunuhan Sopir Taksol, 10 Bulan Sembunyi di Kebun Kopi, Dengar Mau Ditembak Mati

Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Akbar Al Farizi (34), otak pembunuhan terhadap sopir taksi online, Sofyan, saat berada di rumah setelah kakinya ditembak polisi saat akan ditangkap, Rabu (21/8/2019).

TRIBUNWOW.COM - Dengan aki diperban akibat dua peluru bersarang di betis dan telapak kaki kirinya karena melawan saat ditangkap.

Akbar Al Farizi (34) berjalan terpincang-pincang saat digiring ke Jatanras Polda Sumsel.

Setelah 10 bulan buron, otak pembunuh sopir taksol almarhum Sofyan ini mengakhiri petualangannya.

Berikut penuturannya kepada Sriwijaya Post.

Sebelum membunuh, pekerjaan sehari-hari apa?

Pro Kontra Wacana Bekasi Mau Gabung Jakarta, Ridwan Kamil Minta Wartawan Cek Hal Ini

Sebelum merampok dan membunuh Sofyan yang merupakan driver taksi online, aku pernah menjajal pekerjaan sebagai driver taksi online.

Aku juga sempat bekerja sebagai sopir di dinas Pekerjaan Umum (PU) kabupaten Muratara.

Lantas apakah yang menjadi alasan tega merampok dan membunuh korban?

Aku dan ketiga kawan yang lain tidak sengaja membunuh Sofyan saat akan merampok korban.

Itu tidak sengaja, pokoknya kami datang ke Palembang intinya mau cari uang. T

api bukan untuk merampok driver online. Tapi misalnya ada motor orang yang lengah bisa kami ambil

Siapa yang berinisiatif untuk merampok di Palembang?

Niat untuk merampok di kota Palembang muncul dari inisiatif aku bersama Ridwan alias Redho (42).

Memang berencana untuk merampok, jadi tiga teman saya yang lain mau sama mau untuk merampok.

Kalau memang tidak mau, pasti tidak akan jadi.

Pilih Gabung jadi Jakarta Tenggara Dibanding Bogor Raya, Wali Kota Bekasi: Kita Ini Betawi Medok

Halaman
123