Rusuh di Papua

Ucapan Gubernur Papua Lukas Enembe Buat Najwa Shihab Tersentak: Apa Maksudnya?

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Najwa Shihab tanya Gubernur Papua, Lukas Enembe menuturkan ada permasalah yang sangat sensitif di tengah masyarakat Papua.

Pengunjuk rasa merusak, bahkan membakar Pasar Thumburuni.

Pasar dan kios terbakar di Fakfak, Papua Barat (Facebook/ Gunawan Pally)

Massa pengunjuk rasa pun bergerak menuju kantor Dewan Adat agar dapat membicarakan masalah tersebut dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat.

Pada saat itulah, ada oknum yang mengibarkan bendera Bintang Kejora, yang kerap kali dikaitkan dengan referendum Papua.

Karo Ops Polda Papua Kombes Pol Moch Sagi membeberkan situasi tersebut hampir mirip dengan kejadian di Manokwari maupun Sorong, dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Rabu (21/8/2019).

Sagi menambahkan, untuk pengamanan di Fakfak, 1 SSK BKO Brimob dari Polda Sulawesi Tenggara, diberangkatkan di wilayah tersebut.

"Untuk situasi terkini relatif aman terkendali," ujar Sagi.

Khofifah dan Jokowi Beri Tanggapan

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menelepon Gubernur Papua, Lukas Enembe, terkait dengan terjadinya kerusuhan di Manokwari, Papua Barat.

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Senin (19/8/2019), kerusuhan itu diduga sebagai bentuk protes terhadap kasus rasisme terhadap warga Papua yang terjadi di Surabaya dan Malang, Jawa Timur.

Khofifah meminta maaf kepada Lukas Enembe dan menyebut kasus rasisme itu sifatnya personal dan tidak menggambarkan sifat warga Jawa Timur.

"Kami telepon gubernur Papua, mohon maaf. Sama sekali itu bukan suara Jatim. Harus bedakan letupan bersifat personal dengan apa yang menjadi komiten Jatim," ujar Khofifah saat jumpa pers bersama Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

Lenis Kogoya Sebut Jokowi Paham Semua Persoalan di Papua: Saya Tidak Tahu Presiden yang Dulu

Khofidah menyebut pihaknya bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah sering berkomunikasi dengan mahasiswa Papua.

Bahkan, mahasiswa Papua juga kerap diundang dalam acara-acara penting di Jawa Timur.

"Komunikasi kami sangat intensif. Masing-masing harus bangun satu komitmen untuk menjaga NKRI, Pancasila, dan merah putih," ungkap Khofifah.

Khofifah pun mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama-sama saling menghormati dan menghargai.

Federasi KontraS Beberkan Awal Letupan di Papua: Sekali Dicolek Bilang Pisah, Jangan Salahkan Dia

Halaman
1234