Lantaran suami Ponia pernah bertanya ke anaknya perihal Tika yang tak kunjung main lagi ke rumah.
Tika mengaku kerap main berkunjung ke rumah Ponia di Gunung Gendang, Kota Pagaralam. Apalagi dia selama ini sudah teman dekat dan ada urusan bisnis.
"Istrinya itu seperi cemburu ke aku," beber Tika.
• VIRAL Video Satpam di Tangerang Tewas Digigit Ular Berbisa, Ini Kata Panji Petualang
Sebenarnya yang membuat Tika dendam karena Ponia tak kunjung membayar utangnya. Ia pun memanfaatkan ketidaktahuan Ponia yang buta huruf.
Satu waktu ia meminjam ATM BRI dan Ponia memberitahukan PIN-nya. Diam-diam Tika menguras uang di dalam ATM setelah itu dikembalikan lagi.
Ponia belakangan protes karena uang di ATM berkurang saat ia akan menggunakannya. Tapi Tika malah menagih kekurangan utang yang belum dibayar Ponia.
Soal utang Ponia yang belum dibayar, Tika memanggil Jefri dan Riko dan menyusun rencana untuk menghabisi nyawanya.
"Saya sakit hati karena dia (Ponia) bilang ke teman-temannya saya yang ada utang sama dia. Padahal ada kwitansi (utang) di atas materai 6 ribu," klaim Tika.
Rencana pembunuhan pertama gagal lantaran Ponia tak kunjung keluar rumah dan enggan diajak jalan-jalan.
Barulah pada kesempatan kedua, Tika, Jefri dan Riko pada Senin (17/12/2018) berhasil mengajak Ponia ke luar rumah dengan maksud mengajaknya jalan-jalan.
Selvia yang masih mengenakan seragam putih biru pun mengikuti Ponia yang diajak jalan oleh Tika, bersama Jefri dan Riko mengendarai mobil sewaan.
Sampai akhirnya mobil berhenti di sebuah kebun kopi di kawasan Jalang Simpang Mbacang, Lahat.
Adalah Riko orang yang pertama kali mengajak Ponia keluar mobil untuk menghabisi nyawanya.
"Pertama aku cekik mamanya, sudah itu dia pingsan. Kupukul pakai kayu lima kali di dada dan kepalanya. Dia sempat melawan," ungkap Riko.
Ponia sempat meminta ampun dan meminta Riko untuk berhenti memukulnya.