Rusuh di Papua

Buntut Kericuhan di Asrama Papua, Lukas Enembe akan Tarik Seluruh Mahasiswa Papua: Kalau Tak Aman

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Papua, Lukas Enembe mengatakan harus ada perjanjian baru untuk solusi mengenai kerusuhan di Papua.

"Contoh yang sudah kami koordinasi, khususnya di Surabaya. Ada 3 rekomendasi. Satu akan bangun rumah asrama nusantara. Di situ kami akan lengkapi semua fasilitas olahraga, fasilitas belajar, dan sebagainya," ujar Lenis.

Lenis Kogoya Sebut Jokowi Paham Semua Persoalan di Papua: Saya Tidak Tahu Presiden yang Dulu

"Dan itu nanti kementerian sosial akan berikan non-tunai jadi mahasiswa manapun bisa pegang ATM. Kasih beasiswa itu sudah kita bicarakan. Yang kedua nanti menteri dalam negeri akan mediasi untuk MoU bersama Gubernur Papua Barat dan Gubernur Papua Timur," jelasnya.

"Nanti semua mahasiswa di manapun berada akan ada MoU nya, dan yang ketiga ada pertukaran CPNS dari Papua jadi bisa kerja di Jawa kecuali ada alumni masing-masing," ungkap Lenis.

Lenis mengatakan nanti akan ada rencana memberikan orang Papua di setiap wilayah untuk dipekerjakan.

Nah jadi semua provinsi ada anak Papua, itulah yang dinamakan Bhineka Tunggal Ika," ujar Lenis.

Lihat video dari menit ke 8.51

Kronologi Kerusuhan

Diketahui sebelumnya, polisi mengangkut paksa 43 mahasiswa Papua ke Mapolrestabes Surabaya, Sabtu (17/8/2019) sore, dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Minggu (18/8/2019).

Polisi pada saat mengangkut paksa menembakkan gas air mata dan menjebol pintu pagar Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya.

Wakapolrestabes Surabaya AKBP Leonardus Simarmata mengatakan, mahasiswa Papua tersebut dibawa untuk kepentingan pemeriksaan dalam kasus perusakan dan pembuangan Bendera Merah Putih.

"Saat ini (mereka), kami ambil keterangan di Polrestabes Surabaya, seluruhnya ada 43 (mahasiswa Papua yang ditangkap)," kata Leo, di Asrama Mahasiswa Papua.

Leo mengatakan, 43 mahasiswa Papua tersebut terdiri dari 40 mahasiswa laki-laki dan tiga orang perempuan.

"Setelah selesai kami akan kembalikan. Kami perlakukan (mereka) dengan sangat baik, kami berikan juga waktu mau ke belakang, mau minum dan lain-lain, tetap kami berikan. Hak-haknya tetap kami berikan semuanya," ujar dia.

Lenis Kogoya Sebut Jokowi Paham Semua Persoalan di Papua: Saya Tidak Tahu Presiden yang Dulu

Sedangkan Juru Bicara Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Surabaya Dorlince Iyowau membantah tuduhan perusakan bendera.

"Sebenarnya kalau pengerusakan bendera itu tidak. Karena tadi pagi sampai tadi siang, (bendera merah putih) itu masih terpasang," kata Dorlince, dikutip Kompas.com, Jumat (16/8/2019).

Halaman
1234