Cerita Selebriti

Stephanie Poetri 'Go International', Diwawancara RollingStone hingga Satu Label dengan Rich Brian

Penulis: Ifa Nabila
Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Stephanie Poetri.

TRIBUNWOW.COM - Penyanyi Stephanie Poetri kini tengah menapaki tangga go international setelah lagunya 'I Love You 3000' viral di YouTube dengan 

lebih dari 30 juta penonton.

Nama Stephanie Poetri mulai dikenal di kancah internasional, apalagi ia juga diwawancara oleh majalah online RollingStone serta dikontrak oleh label musik yang sama dengan rapper Rich Brian, 88rising.

Dalam wawancaranya dengan rollingstone.com, Senin (19/8/2019), Stephanie Poetri membahas penampilannya di festival 'Head in the Clouds' yang diadakan di Los Angeles.

Penampilan Stephanie Poetri pada Sabtu (17/8/2019) itu menjadi penampilan perdananya di luar negeri.

Tak Ingin Komentari Pernikahan Glenn Fredly dan Mutia Ayu, Tamu Undangan: Saya Disuruh Tutup Mulut

Stephanie Poetri menyampaikan rasa bahagianya bisa satu panggung dengan sesama penyanyi Indonesia, Rich Brian.

"Aku sudah memperhatikannya (Rich Brian) sejak dia pertama muncul," ucap Stephanie Poetri dengan gembira.

Stephanie Poetri mengungkapkan sebenarnya ada banyak bakat terpendam di Asia, namun selama ini budaya pop masih didominasi oleh orang-orang
dari negara barat.

"Ada banyak talenta di Asia, tapi terkadang budaya pop masih fokus pada budaya barat," kata Stephanie Poetri.

Stephanie Poetri mengaku tidak ingin menghilangkan budaya barat yang selalu mendunia , terutama di industri hiburan.

Glenn Fredly dan Mutia Ayu Resmi Jadi Suami Istri, Persiapan Pernikahan Terbilang Instan

Meski demikian, putri diva Titi DJ ini berharap dunia musik Asia juga turut dilirik lantaran banyak juga artis yang hebat di sini.

"Tapi aku tidak berusaha untuk mengurangi budaya itu."

"Tapi kupikir harus ada tambahan, karena artis-artis Asia juga melakukan banyak hal hebat yang pantas untuk didengar," ujarnya.

Gadis yang akrab disapa Meni ini ingin orang-orang di seluruh dunia melihat seorang artis dari talentanya, bukan dari tempat asalnya.

Ia berharap orang-orang yang menyukai karyanya tidak menjadikan tempat asalnya sebagai suatu permasalahan.

Halaman
12