TRIBUNWOW.COM - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Adian Napitupulu menganggap kurang tepat jika Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan maju dalam pencalonan Pilpres 2024.
Adian merasa banyak hal yang masih harus dilakukan Anies Baswedan untuk menyejahterakan rakyat Jakarta.
Dikutip TribunWow.com, hal ini diungkap Adian Napitulu saat menjadi narasumber program Indonesia Lawyers Club (ILC) bertema 'Anies di Pusaran Bully' melalui siaran YouTube Indonesia Lawyers Club, Selasa (13/8/2019).
Adian mulanya menyetujui ucapan Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Mardani Ali Sera yang turut menjadi narasumber.
"Yang dibilang Bang Mardani Ali ini betul. Kalau sudah diramaikan mau jadi ikut Pilpres 2024 enggak konsen dia nanti bangun Jakarta. Lebih baik jauhkan Anies dari rencana 2024. Biar dia konsentrasi dulu," ujar Adian.
• Anies Baswedan Tanggapi Pembullyan pada Dirinya, Contohkan Segelas Air Putih ke Depan Karni Ilyas
Menurut Adian, waktu fokus Anies Baswedan menjadi gubernur DKI bisa terpecah.
"Kenapa? Kalau 2024 pemilu, paling tidak persiapannya harus dilakukan 2020 setengah, ya doang satu setengah tahun persiapan, berarti sisa 3,5 tahun, lalu rakyat Jakarta mau berharap dari mana? Dalam sisa tahun seperti ini," paparnya.
Ia pun mengatakan kasihan kepada rakyat Jakarta jika Anies Baswedan terus-terusan digadang akan maju dalam pencalonan kontestasi pilpres.
"Kalau digadang terus akan jadi calon presiden dan sebagainya, janganlah, kasihan, siapa yang kasihan? Bukan Aniesnya. Karena kalau dia maju belum tentu menang. Bahkan belum tentu ada partai mendukung. Kan seperti itu, tapi yang kasihan rakyatnya Bang Karni, rakyatnya yang menunggu sesuatu yang luar biasa. Yang dijanjikan oleh Anies," ungkapnya.
• Rocky Gerung Bandingkan antara Kepemimpinan Anies Baswedan dan Ahok seperti Akal dan Mulut
Adian juga menyinggung posisi wakil Anies Baswedan yang hingga saat ini masih kosong.
Ia mengatakan, alasan itu bisa saja digunakan Anies Baswedan dalam meminta maaf kepada rakyatnya karena belum dapat memenuhi janjinya.
"Jangan sampai kemudian Anies punya alasan 'maaf rakyat Jakarta saya tidak bisa bekerja maksimal, karena sekian lama enggak punya wakil. Selalu saja ada kambing hitam dari kegagalan," ujarnya.
"Jadi sebaiknya pilih wakilnya biar tidak jadi alasan. Jakarta ini 10 juta penduduknya, APBD nya (Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah) sangat besar, maasalahnya sangat besar," ulasnya.
Adian merasa kasihan jika gubernur harus bekerja tanpa wakil seperti kaki yang timpang sebelah.
"Kalau kemudian belum selesai antara PKS dan Gerindra, jangan salahkan kemudian rakyatnya semakin menderita," paparnya.