"Saat itu orangtua memberitahu tahu saya stadium 4," kata Daldin menceritakan kisahnya 40 tahun silam.
Saat itulah ayah Daldin pergi ke hutan dan mencari tumbuhan Bajakah untuk kemudian direbus dan airnya diberikan kepada sang istri.
Sebab, kondisi ibu Daldin saat itu sangat memprihatinkan.
"Bisa digambarkan bagaimana kondisinya," tanya Aiman.
"Saya melihat sendiri ibu saya, dia (Ibu Daldi,red) punya susu sudah bernanah," kata Daldin kepada Aiman dalam wawancaranya secara ekslusif.
Menurut Daldin, ayahnya yang pertamakali membawakan obat tersebut kepada ibunya.
Namun, ia mengaku tidak tahu asal mula ayahnya bisa membawakan tanaman tersebut hingga menjadi ramuan obat yang cukup mujarab.
"saya engga tahu, karena waktu itu saya masih kecil," ungkapnya.
Daldin mengatakan, tanaman Bajakah yang dibawa ayahnya itu direbus lalu airnya diminumkan kepada sang ibu.
"Dua minggu bereaksi, satu bulan sembuh total," kata Daldin.
"Bagaimana kondisi ibu sekarang? tanya Aiman.
"Alhamdulillah, ibu saya saat ini masih sehat," imbuhnya.
• Mengenal Sakit Kanker Otak Glioblastoma yang Mematikan, Waspadai Gejalanya
Tanggapan Ahli
Kabar mengenai dua siswa asal SMA Negeri Palangka Raya, Anggina Rafitri dan Aysa Aurealya Maharani, yang meraih medali emas di World Invention Creativity Olympic (WICO), Seoul, Korea Selatan disambut antusias oleh masyarakat Indonesia.
Dalam kabar yang beredar, keduanya disebut menemukan obat penyembuh kanker dari akar tumbuhan Bajakah (tumbuhan khas Kalimantan Tengah) yang dibubukkan.