Sayembara Mahfud MD

6 Fakta Sayembara Mahfud MD, Alasan Sebut TNI Kecolongan soal Enzo hingga Berikan Uang Rp 10 Miliar

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Mahfud MD membeberkan asal muasal dirinya mengungkapkan kata 'TNI kecolongan'.

"Bagaimana bisa menjaga Pancasila kalau orangnya tidak pancasila? Tapi kita lihat dulu, kan lagi diperiksa TNI," kata dia.

"Saya tidak mau cawe-cawe dulu lah. Periksa dulu, baru nanti saya ambil alih," pungkas dia.

4. Klarifikasi Mahfud MD

DilansirTribunWow.com, Mahfud MD lalu memberikan klarifikasi saat menjadi narasumber di acara 'iNews Sore' unggahan channel YouTube, Official iNews, Selasa (13/8/2019).

Mahfud MD lalu menceritakan awalnya kalimat itu muncul saat ia diminta wartawan untuk menanggapi seorang remaja bernama Enzo yang lolos seleksi TNI.

"Begini lho ceritanya, saya pulang dari Rusia. Sesudah itu saya ke Denpasar, begitu saya ke kantor di Jogja, itu ada 4 wartawan," ujar Mahfud MD.

Calon Taruna Akmil Enzo Allie Diduga Terpapar Radikalisme, Mahfud MD Jelaskan Hal Ini

Mahfud MD lalu ditanyakan mengenai kabar Enzo yang diterima di Akademi Militer yang disebutkan terpapar radikalisme.

"Wawancara ke saya 'Pak gimana tentang Enzo Allie itu' lho kenapa? Saya baru pulang dari Muskodam dari Denpasar, enggak dengar berita apa-apa. 'Begini, ini TNI menerima Enzo di Akmil, ternyata ia diduga terpapar radikal," ujar Mahfud MD.

Ia lalu mengatakan tak ada kalimat tauhid yang disebutkan, hanya dugaan Enzo terpapar radikalisme.

"Enggak ada kata Tauhid, saya juga enggak tahu apa kasusnya, oh saya bilang begini 'kalau itu benar bahwa ada orang radikal masuk ke Akmil, berarti kecolongan dong TNI," ungkap Mahfud MD menjelaskan.

"Tetapi juga tertulis diberita itu, saya sendiri ragu TNI kecolongan karena TNI itu ketat, memasukkan orang itu rekam jejaknya dari keluarganya di kampung, gurunya, kakeknya itu sudah dijejak lebih dulu," tambahnya.

"Agak sulit percaya kalau kemudian TNI itu kecolongan, tapi kalau itu terjadi berarti kecolongan, saya kira begitu," papar Mahfud MD.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD dituding mengaitkan bendera Tauhid dengan gerakan radikalisme. (Channel Youtube Official iNews)

5. Buat Sayembara

Mahfud MD pun menyelenggarakan sayembara dan mengatakan siap untuk memberikan uang Rp 10 juta.

Sayembara Mahfud MD yakni bagi mereka yang bisa membuktikan ia pernah ber-statement bahwa bendera tauhid adalah bukti adanya tindak radikalisme.

Halaman
1234