Kasus Impor Bawang

Profil I Nyoman Dhamantra: Komisi VI DPR yang Terjaring OTT KPK, Miliki Usaha Tambang dan Perkapalan

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota DPR RI Fraksi PDIP, I Nyoman Dhamantra tertangkap tangan KPK di Bandara Soekarno Hatta saat Kongres V PDIP berlangsung di Bali.

TRIBUNWOW.COM - Anggota DPR RI Fraksi PDIP, I Nyoman Dhamantra tertangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Bandara Soekarno Hatta saat Kongres V PDIP berlangsung di Bali, Kamis (8/8/2019).

Dilansir TribunWow.com dari Tribunnews.com, Jumat (9/9/2019), I Nyoman Dhamantra merupakan anggota Komisi VI DPR RI.

Komisi VI DPR RI merupakan komisi yang membidangi perdagangan, perindustrian, investasi, koperasi, UKM dan BUMN dan standardisasi nasional.

I Nyoman Dhamantra merupakan anggota legislatif periode 2014-2019 dari daerah pemilihan (Dapil) Bali.

Pria 59 tahun tersebut juga seorang pengusaha di bidang pertambangan dan perkapalan.

I Nyoman Dhamantra menjabat sebgai Direktur Utama PT Rims Energy Oil Company dan Komisaris PT Baruna Bahari Indonesia.

Prabowo Subianto sampai Hormat Dengar Godaan Megawati dalam Kongres PDIP, Dahnil Anzar Anggap Lumrah

Selain itu, pria kelahiran 20 Desember 1960 tersebut dikenal sebagai aktivis kebudayaan.

Ia juga sempat menjadi Ketua Organisasi Pemuda Panca Marga Bali.

Organisasi Pemuda Panca Marga Bali adalah masyarakat putra-putri veteran keluarga besa TNI dan Polri.

I Nyoman Dhamantra merupakan pencetus revisi dari UU Provinsi Bali.

Menurut rekan I Nyoman Dhamantra, Junimart Girsang, pria lulusan Universtas Udayana tersebut dinilai sebagai sosok yang baik hingga santun.

"Setahu saya, beliau orang baik-baik cerdas santun terbuka orangnya," ujar Junimart Girsang yang juga merupakan Ketua Badan Hukum DPP PDIP.

Reaksi Demokrat soal Prabowo dan Zulkifli Hasan Diundang dalam Kongres PDIP tapi SBY Tidak

Politikus yang juga advokat itu menjelaskan bahwa sekitar pukul 03.44 WITA, Dhamantra pamit melalui pesan WhatsApp dari arena kongres ke dirinya karena mertuanya sakit.

"Jam 03.44 WITA dia ada berita mertua sakit. Saya bilang ya semoga lekas membaik dan masih dibalas 12.40 WITA masih balas, siap," ujarnya.

Dhamantra pun bertolak dari Bali ke Bandara CGK (Soekarno Hatta) Cengkareng.

Disebutkan oleh Juru Bicara KPK Febri Diansyah, Dhamantra ditangkap di Bandara CGK (Soekarno Hatta) Cengkareng, dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Kamis (9/8/2019)

"Iya benar (Nyoman). Sudah diamankan dan telah berada di KPK untuk proses pemeriksaan lebih lanjut. Dibawa tim dari Bandara CGK (Soekarno Hatta)," ujar Febri Diansyah dalam keterangan tertulisnya, Kamis (8/8/2019).

Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan, pengungkapan kasus ini berawal dari informasi mengenai transaksi terkait rencana impor bawang putih ke Indonesia.

"Setelah kami cek di lapangan, diketahui ada dugaan transaksi menggunakan sarana perbankan," ucap Agus.

• Anggota DPR I Nyoman Damantra Tersangka Suap Impor Bawang Putih, Ini Fee Uang per Kg Bawang Impor

Lantas pada Rabu (7/8/2019) malam pukul 21.30, penyidik KPK pun mulai bergerak melakukan OTT.

Temasuk Nyoman, ada 11 orang yang ditangkap dalam OTT terkait suap impor bawang putih.

11 orang yang diamankan yakni pengusaha, importir hingga orang kepercayaan anggota DPR RI.

"11 orang terdiri dari unsur swasta pengusaha importir, sopir dan orang kepercayaan anggota DPR RI dan pihak lain," ujar Agus.

Sedangkan yang dimaksud orang kepercayaan itu adalah Nyoman.

Barang bukti juga turut diamankan dalam kasus ini, yaitu bukti transaksi sebesar Rp 2 miliar dan juga uang pecahan dolar AS.

"Uang rencananya diduga diberikan untuk seorang anggota DPR RI dari komisi yang bertugas di bidang perdagangan, perindustrian, investasi, dan lain-lain," ucap Agus.

Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP Djarot Syaiful Hidayat mengatakan apabila Nyoman terbukti korupsi, maka akan langsung dipecat, dikutip dari Tribun-Bali, Kamis (8/8/2019).

"Kalau itu enggak ada suratnya langsung dipecat," kata Djarot saat ditemui di sela-sela sidang berlangsung.

Djarot mengatakan, DPP PDIP sudah mengeluarkan instruksi kepada seluruh anggota fraksi yang datang kongres untuk menyiapkan diri dan tidak boleh melakulan transaksi apapun.

Ditegaskan olehnya, bahwa PDIP adalah partai yang antikorupsi sehingga apabila ada kader yang terlibat maka akan dilakukan pemecatan dan tidak diberikan bantuan hukum.

"Partai politik itu kan alat. Alat untuk mencapai tujuan. Tujuan kita apa? Mewujudkan keadilan sosial, meningkatkan kesejahteraan rakyat, memerangi kebodohan," ujarnya,

"Jadi (korupsi) itu sudah menyimpang dan bukan watak PDI Perjuangan," tandasnya.

(TribunWow.com/ Mariah Gipty/Roifah Dzatu Azmah)

WOW TODAY