Kongres PDIP 2019

Prabowo Subianto sampai Hormat Dengar Godaan Megawati dalam Kongres PDIP, Dahnil Anzar Anggap Lumrah

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Juru Bicara Ketua Dewan Pembina dan Ketum Gerindra, Dahnil Anzar angkat suara soal celotehan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Jumat (9/8/2019).

TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri sempat melempar godaan pada Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto saat Kongres V PDIP di Bali, Kamis (8/8/2019).

Megawati Soekarnoputri menggoda Prabowo Subianto yang turut hadir di acara Kongres tersebut untuk mendekati dirinya.

Mendengar itu, Prabowo Subianto lantas berdiri dan hormat kepada Megawati Soekarnoputri.

Juru Bicara Ketua Dewan Pembina dan Ketum Gerindra, Dahnil Anzar mengatakan gestur yang ditunjukkan oleh Prabowo Subianto lumrah terjadi.

Pasalnya, Prabowo Subianto memang sering menunjukkan gerak hormat ketika ia ingin mengapresiasi sesuatu.

"Tadi berdiri kok hormat, itu memang kebiasaan Pak Prabowo," ucap Dahnil Anzar dikutip TribunWow.com dari channel Youtube Talk Show tvOne, Jumat (9/8/2019).

"Misalnya, kalau dia apresiasi dengan pidato seseorang, kalau orang kan standing ovation (berdiri sambil tepuk tangan), kalau beliau hormat begitu," imbuh Dahnil Anzar saat menjadi bintang tamu acara 'Apa Kabar Indonesia Malam' di TV One pada Kamis (8/8/2019).

Reaksi Demokrat soal Prabowo dan Zulkifli Hasan Diundang dalam Kongres PDIP tapi SBY Tidak

Prabowo dianggap senang dengan pidato Megawati yang meminta dirinya untuk mendekati Presiden ke-5 Indonesia tersebut.

"Mengungkapkan ekspresi, bangga, senang, dan menghormati orang yang menyampaikan itu," katanya.

Dahnil Anzar melanjutkan, kedatangan Prabowo Subianto ke dalam acara kongres PDIP itu seperti sepak bola.

Pada pertandingan sepak bola, pertarungan antarklub hanya terjadi dalam 90 menit.

Setelah itu, mereka tetap harus berdamai dan bersikap seperti sedia kala.

"Pak Prabowo sih dalam konteks silaturahim, Beliau kan politisi senior. Pak Prabowo selalu mengatakan there is no room for personal feeling (tak ada tempat untuk perasaan pribadi) terkait dengan kompetisi."

"Beliau menganggap, kompetisi politik itu seperti kompetisi sepak bola. 90 menit kita bertarung, kita dijegal, kita bisa oh itu ada yang curang, kemudian wasit yang menentukan."

"Kemudian waktu selesai, kemudian sudah ada pemenang ya tentu kita menghormati pemenang dalam pertandingan tersebut."

Ahok Diisukan Jadi Menteri 2019-2024 setelah Dapat Sambutan Khusus dari Megawati, Ini Jawaban PDIP

Halaman
123