Trending Mati Lampu

Rizal Ramli Beberkan PLN Pernah Nyaris Bangkrut: Direksinya Datang ke Kami Ngemis-ngemis

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ekonom Senior, Rizal Ramli

Lebih lanjut Rizal mempertanyakan sejumlah power station yang dimiliki PLN.

Ia menjelaskan bahwa PLN memiliki sekitar enam sampai tujuh power station yang mati dalam waktu yang bersamaan.

"Yang kedua ada enam atau tujuh power station yang juga shut down, kok bisa sekaligus?," ucapnya.

Menurut Rizal, apabila hanya ada satu atau dua power station yang mati itu masih bisa ditoleransi. 

Namun, yang terjadi justru semua power suply yang dimiliki PLN mati secara bersamaan.

"Mungkin satu oke dua oke, ada sistemnya tentu isolasi untuk kejadian ini atau apa, nah pertanyaan-pertanyaan ini belum dijawab secara resmi," kata Rizal.

Ombudsman Bicara soal Mati Lampu, Minta PLN Siap Siaga hingga akan Lakukan Investigasi Mandiri

Hal tersebut dinilai janggal oleh Rizal karena di setiap power station PLN seharusnya memiliki sistem pengamanan yang berlapis.

"Apa sih kok bisa sistem yang berlapis-lapis keamanannya isolasi dan security-nya kok bisa jeblok sekaligus?," lanjut Rizal bertanya.

Ia lalu menduga ada keteledoran sistem muapun SDM dari PLN.

Ekonom senior ini lalu membeberkan utang PLN dalam kurun waktu 2 tahun terakhir.

Lalu Rizal Ramli bercerita soal pengalamannya yang pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri Indonesia di era Presiden Abdurrahman Wahid.

Saat itu ia mengatakan PLN nyaris bangkrut.

"Tahun 2000, PLN nyaris bangkrut Bang Karni, modalnya minus Rp 9 triliun, asetnya hanya Rp 50 triliun," kata Rizal.

"Direksi PLN datang sama kami ngemis-ngemis supaya disuntik dana APBN, kami tidak bersedia, bukan begitu caranya mari kita lakukan re-evaluasi aset PLN," tambahnya.

Lihat videonya mulai menit awal:

Halaman
123