"Di atas kertas sih PLN untung hampir Rp 12 triliun, tetapi belum masuk, pemerintah masih ngutang sama PLN," tegas Ekonom senior tersebut.
"Yang belum dibayar nilainya itu total, (pada tahun) 2017-2018, (sebesar) Rp 48,1 triliun," imbuhnya.
Selain pemerintah, banyak badan negara yang juga masih berutang dengan PLN.
"Belum BUMN, lembaga-lembaga negara, juga yang enggak ngutang, yang utangnya belum dibayar pada PLN," ungkapnya.
"Jadi di atas kertas kelihatan untung, tapi sebetulnya karena belum dibayarkan, siapa pun bos di PLN pasti akan mencoba tekan cost," tambahnya.
Lebih lanjut, Rizal Ramli menduga, ada tekanan untuk PLN agar dapat memperbaiki keuangan dengan cara menghentikan high cost dan maintenance cost.
• YLKI Wadahi Aduan Konsumen PLN yang Rugi karena Mati Lampu: Kami Pernah Gugat KAI, Menang Sebagian
"Yang paling tinggi biayanya, yang ada power station, di sekitar Jakarta, Muara Karang, Tanjung Priok, itu semua pakai gas."
"Itu biayanya dua kali dibandingkan listrik di Jawa bagian timur, yang pakai batubara yang paling 6 sen. Ini (Jakarta dan sekitarnya) 12 sen."
"Kalau ada Direktur PLN memimirkan keuangan, pasti dia coba mengurangi pakai LNG. Ditutuplah yang di sekitar Jabodetabek ini. Yang walau sebetulnya cukup untuk ngalenin Jabotabek."
"Karena permintaan hanya 11,5 ribu megawatt, kapasitasnya 13,5 ribu watt. Tapi ini mahal banget. Jadi ditutuplah ini supaya bisa dikirim listrik yang lebih murah dari Jawa bagian Timur."
"Tapi kok persoalannya ditutup total? Listrik itu tidak mati total, disisakan sedikit hidup, supaya istilahnya jadi spining reserve. Jadi begitu diperlukan bisa naik dengan cepat."
"Nah ini dimatikan total. Saya rasa ada keteledoran di dalam SOP. Kalau terjadi sesuatu di transmision seharusnya bisa, kalau masih muter, spining reserve, itu bisa dinaikkan dengan cepat kok," ujar Rizal Ramli panjang lebar.
• Listrik Telah Kembali Normal, PLN Bentuk Tim Sembilan dan Segera Lakukan Investigasi
Selain itu, transmission loss di Indonesia dianggap yang paling tinggi dibanding negara lain.
Sistem jaringan di PLN dianggap sudah tua dan riskan dengan kerusakan.
"Nah yang kedua, dugaanya sih, memang transmission loss keseluruhan di Indonesia paling tinggi, 9 persen. Di negara lain 3 persen."