Izin FPI

Politikus PKB yang Ceritakan Pernah Dipukuli Oknum FPI, Awit Mashuri: Enggak Usah Cengeng

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Bidang (Kabid) Penegakan Khilafah DPP Front Pembela Islam (FPI), Awit Mashuri angkat suara soal tuduhan pemukulan oknum kelompoknya yang memukul Politikus PKB, Maman Imanulhaq pada 1 Juni 2008.

"Lalu kemudian Front Pembela Islam dibilang mau mengambil alih hukum atau polisi, itu Bid'ah Dholalah," tegasnya.

Menurut keterangan Awit Mushari, pihaknya malah biasanya bekerja sama dengan pihak kepolisian.

FPI dikatakan selalu melakukan aksi sesuai dengan Standar Operasional (SOP).

"Kami kerja sama dengan Polisi, kami ada SOP, dakwah Amar Ma'ruf Nahi Munkar itu yang dilakukan oleh FPI kita ada standar prosedur, kami datang ke RT, ke RW ini yang enggak pernah diangkat," ujar Awit Mushari.

"Datang ke Polres ke Polsek, bahkan dengan Pak Tito sendiri bagaimana dulu jaman di Poso sebagai Kapolda," katanya.

Maman Sebut Pernah Dipukuli Oknum FPI

Pada acara Mata Najwa tersebut, Maman Imanulhaq sempat membeberkan kisahnya pernah dianiaya oknum FPI.

Maman Imanulhaq mengaku dipukuli oleh oknum FPI saat memperingati Hari lahirnya Pancasila pada 1 Juni 2008.

Awalnya, Najwa Shihab sebagai pembawa acara mengonfimasi apakah benar Maman Imanulhaq pernah dipukuli oknum FPI.

"Kang Maman, Anda pernah punya pengalaman dengan FPI, Anda pernah dipukuli oleh (oknum) FPI," tanya Najwa Shihab.

"Betul, 2008 ketika kami memperingati 1 Juni Hari Pancasila, dan kami meyakini bahwa Pancasila adalah ideologi bangsa yang harus dipahami sebagai konteks pada bahasa NU, kalimatul syawa sebuah prinsip yang menyamakan kita sebagai warga negara," jawab Maman.

• Narasi Jokowi Dianggap Menuduh FPI Anti Pancasila, Awit Mashuri Berikan Tantangan Berikut

Maman melanjutkan, pada hari Pancasila itu, dirinya mengakui didatangi oleh sejumlah orang yang menggunakan label dan berjubah.

Mendapat pukulan dari orang-orang tersebut, tubuh Maman terpaksa harus dijahit.

"Ketika itu, tiba-tiba ada memakai label apa jubah-jubah dan pemukul."

"Saya 14 jahitan, di sini empat jahitan, (sambil menunjuk dagu)," lanjut Maman.

Halaman
123