TRIBUNWOW.COM - Prada Usaman Hambelo, seorang anggota TNI yang bertugas untuk mengamankan pembangunan Jalan Trans Papua tewas diserang Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) di Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (10/7/2019) pukul 12.45 WIT.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Minggu (21/7/2019), Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf M Aidi menceritakan Prada Usaman ditembak oleh KSB saat sedang ibadah salat.
Saat itu Prada Usaman dan anggota TNI yang lain beristirahat dan sebagian beribadah, tiba-tiba para personel TNI diserang oleh KSB dari arah semak belukar.
• Peringatan Dini BMKG Hari Ini Minggu 21 Juli, Waspada Wilayah Gelombang Tinggi dan Hujan Petir
Dari penyerangan itu, Prada Usman gugur akibat luka tembak di bagian pinggang sebelah kanan.
Menurut Aidi, pelaku penembakan hanya berjarak sekitar 300 meter dari lokasi para prajurit TNI beristirahat.
Para pelaku yang diduga anggota kelompok pimpinan Egianius Kogoya itu diperkirakan berjumlah 4-5 orang.
Personel TNI berusaha membalas tembakan dan melakukan pengejaran terhadap kelompok separatis itu namun hanya terjadi baku tembak yang cukup singkat.
"Namun dengan pertimbangan keamanan, karena medan belukar yang sangat tertutup dan banyak jurang yang curam, maka pengejaran dihentikan," kata Aidi.
• Viral Pria Terserang Penyakit Misterius hingga Wajahnya Bengkak, Gejala Awal seperti Sakit Flu
Setelah prajurit TNI membalas tembakan itu, baru diketahui ada satu anggotanya yang menjadi korban penembakan.
Prada Usaman tak tertolong karena minimnya fasilitas medis di lokasi kejadian hingga pukul 14.10 WIT sang prajurit dinyatakan meninggal dunia.
Para anggota TNI berusaha meminta bantuan untuk mengevakuasi Prada Usaman, namun proses itu terkendala karena angkutan yang tersedia hanya helikopter.
Selain itu, menurut Aidi, cuaca di wilayah Nduga sedang turun hujan sehingga proses evakuasi tak terhenti hingga Sabtu malam dan dilanjutkan Minggu pagi.
"Kejadian tersebut segera dilaporkan ke satuan atas untuk mendapatkan bantuan heli dalam rangka evakuasi."
"Karena satu-satunya sarana angkutan menuju ke TKP hanya dengan pesawat heli. Namun, karena cuaca hujan di Wilayah Nduga, proses evakuasi tidak dapat dilaksanan hingga malam hari ini," terang Aidi.
• Kronologi Kecelakaan Tabrakan Mobil di Tol Cipali, 5 Orang Tewas Terbakar, Diduga Sopir Ngantuk
Setelah peristiwa itu, pasukan TNI melakukan konsolidasi dan pengamanan ketat di wilayah setempat.