Persib Bandung berupaya mengendalikan tempo sejak awal pertandingan.
Jika biasanya Persib bermain terbuka dan memainkan umpan-umpan panjang ke sayap kanan dan kiri, pada laga ini Persib bermain sabar dengan mengandalkan umpan-umpan pendek cepat.
Persib yang bermain dengan formasi baku 4-3-3 langsung menyerang dengan bola-bola pendek dari garis pertahanan. Serangan selalu dimulai dari kaki Achmad Jufriyanto atau Bojan Malisic.
Para pemain ini tidak ingin terburu-buru dengan melepaskan umpan panjang.
"Kami tidak banyak main bola panjang, strategi kami adalah main umpan terobosan, bola panjang itu adalah soal umpan silang, dan Kalteng Putra punya banyak pemain tinggi, dan itu tidak mempan. Umpan silang semestinya tidak banyak kami lakukan," katanya.
Skema ini berjalan efektif di babak pertama meski tidak ada gol tercipta.
Selama babak pertama Kalteng Putra dipaksa bermain bertahan.
Hampir semua pemain Kalteng berada digaris pertahanan.
Termasuk Patrich Wanggai yang diplot sebagai striker murni.
• Persib Spesialis Cetak Gol di Babak Kedua, Gol Tercepat Hadir pada Injury Time Babak Pertama
Kalteng Putra yang sesekali melakukan serangan balik kesulitan menembus lini tengah Maung Bandung yang diisi Hariono dan Kim Jeffrey Kurniawan.
Dari tengah, bola akhirnya lebih sering dikirimkan ke sayap, khususnya ke sayap kiri yang dihuni pelari cepat, Yohanes Pahabol.
Pahabol tampak kesulitan melewati penjagaan Ardi Idrus untuk melakukan penetrasi ke kotak penalti.
Umpan-umpan silang pun dilancarkan, namun selalu berhasil dipatahkan karena ketangguhan duel-duel bola atas Bojan Malisic atau Achmad Jufriyanto.
Meski melambatkan tempo saat bertahan, Persib mempercepat tempo dengan serangan balik.
Umpan-umpan jauh ke area flank, khususnya sisi kanan, menjadi upaya Persib dalam membongkar pertahanan Kalteng Putra.