TRIBUNWOW.COM - Kepolisian memberikan informasi terbaru mengenai identitas jenazah yang ditemukan dalam kardus di Banjar Megati Kelod, Desa Megati, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan, Bali pada Minggu (30/6/2019).
Dikutip TribunWow.com dari Tribun-Bali.com, Jumat (5/7/2019), korban diketahui masih tergolong ras mongoloid.
Pihak kepolisian masih menunggu hasil autopsi jenazah sehingga belum bisa menentukan identitas korban sebenaranya.
"Namun dari pemeriksaan, sudah ada data awal seperti jenis kelamin perempuan, umur kurang lebih 30-45 tahun, tinggi badannya sekitar 145 sentimeter, ras mongoloid, dan ditemukan anting atau subeng pada rambut mayat tersebut," ucap Wakapolres Tabanan, Kompol Rahmawati Ismail.
• BREAKING NEWS Penemuan Mayat Wanita di Padang, Ini Penjelasan Pihak Kepolisian
Pihak kepolisian juga belum bisa memastikan, adakah keterkaitan hubungan antara penemuan mayat di dalam kardus, dengan hilangnya seorang warga Filipina pada Desember 2018 lalu.
"Itu masih sangat jauh jika dihubungkan ke sana (hilangnya warga Filipina). Yang jelas saat ini tim dari Polres Tabanan dan tim dari Polda Bali masih terus melakukan penyelidikan dan masih didalami," ucap Kompol Rahmawati.
Ritual Pecaruan
Setelah penemuan mayat tersebut, warga sekitar memutuskan untuk melakukan ritual Pecaruan (pembersihan) Mancar Sanak.
Ritual tersebut dilakukan untuk menghilangkan energi negatif, di lokasi penemuan mayat.
Pihak Desa Adat setempat mengaku mendapat laporan dari warga yang mengaku melihat sosok wanita di lokasi kejadian.
"Menurut laporan sosok perempuan itu berwujud manusia biasa, tapi dari perasaannya (warga yang melaporkan ini) itu (sosok perempuan) memang bukan orang atau warga di sini. Dia hanya melihat sepintas saja, tapi itu hanya informasi atau rumor yang terjadi di wilayah kami. Sehingga dengan digelarnya pecaruan ini kami harap semua sudah kembali normal," ucap Bendesa Adat Megati Kelod, I Gusti Putu Ngurah Aryawan, Kamis (4/7/2019), seperti dikutip dari Tribun-Bali.com.
• Bus Rombongan Guru TK dan PAUD yang Hendak Liburan ke Bali Kecelakaan di Baluran, 1 Orang Tewas
Ritual tersebut akhirnya dilakukan pada pukul 08.00 WITA pada Kamis (4/7/2019).
"Setelah melakukan koordinasi dengan seluruh panglingsir, seluruh pemangku tri kahyangan, dan juga berkoordinasi dengan pihak Griya Megati Kelod maka kesimpulan kami melakukan pecaruan hari ini tepat dengan wrespati kliwon," ucap I Gusti Putu Ngurah Aryawan.
Dengan mengadakan ritual tersebut, diharapkan tidak ada aura negatif lagi di sekitar lokasi penemuan mayat.