Dilansir oleh BolaSport, Rabu (19/6/2019), awalnya kericuhan terjadi akibat penyalaan flare.
Menurut pelatih PS Tira Persikabo, kemungkinan penyalaan flare itu memancing kemarahan suporter lain sehingga terjadi kericuhan.
"Saya tidak tahu siapa yang menyalakan flare, abis itu langsung lempar-lemparan antar suporter," jelas Rahmad Darmawan saat ditemui awak media termasuk BolaSport.com di Nendia Primarasa, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Rabu (19/6/2019).
• Persib Bandung Diteriaki Butut, Robert Alberts Tak Segan akan Coret Pemain yang Tidak Diinginkan
Kemudian tak lama berselang, sejumlah perempuan sempat diberi penanganan medis.
"Tidak lama proses kerusuhan tersebut antara 5 sampai 7 menit saja, tapi saat saya ke bawah, saya melihat ada enam orang perempuan yang sedang dikasih penanganan medis, mungkin agak shock saja," ujarnya.
Tak hanya itu, rupanya suporter PS Tira Persikabo sempat tertahan di stadion lantaran menunggu kondisi aman.
Akibat kejadian tersebut, dua pemain PS Tira Persikabo sempat datang ke rumah sakit untuk menjenguk sejumlah suporter yang dirawat.
Dua pemain tersebut itu, antara lain Abduh Lestaluhu dan Menahati Lestusen.
"Ya memang ada beberapa pemain yang ke rumah sakit, ya mungkin melihat kondisi keenam perempuan yang tadi saya bilang," lanjut mantan pelatih Sriwijaya FC tersebut.
Atas kejadian tak menyenangkan tersebut, Rahmad Darmawan mengaku kecewa.
Seharusnya, supporter bersikap dewasa demi kemajuan sepak bola Indonesia.
"Saya cuma berharap suporter lebih dewasa, saling menghargai, dan tidak ada lagi hal-hal sepert ini karena pada dasarnya setiap suporter memiliki keinginan yang sama untuk sepek bola Indonesia yang lebih baik," tegas dia.
(TribunWow.com/Mariah Gipty)
WOW TODAY: