TRIBUNWOW.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menyatakan tidak akan memasang tarif baru setelah sepakat berunding kembali dengan China.
Dalam konferensi pers setelah menghadiri pertemuan KTT G20 di Osaka, Jepang, Trump menuturkan perusahaan AS kini diperbolehkan untuk berdagang lagi dengan Huawei.
Dilansir SCMP Sabtu (29/6/2019), Trump berujar perusahaan AS boleh menjual kepada raksasa telekomunikasi China itu sepanjang tak mengancam keamanan nasional.
Trump menjelaskan, keputusan untuk mencabut Huawei dari daftar entitas Kementerian Perdagangan AS bakal dibicarakan kemudian karena dia bakal merapatkannya Selasa (2/7/2019).
• Jawaban Hinca Panjaitan saat Demokrat Ditanya, Lebih Untung Masuk Pemerintahan atau Oposisi?
"Kami bakal membahas Huawei di akhir. Kami akan melihat apa yang akan terjadi dengan perjanjian perdagangan yang disepakati," terang presiden 73 tahun itu.
Secara tidak langsung, pernyataan Trump itu menunjukkan keputusan untuk mencabut larangan sepenuhnya terhadap Huawei bakal bergantung negosiasi mengakhiri perang dagang.
Trump mengaku dia tidak membahas kasus Meng Wangzhou, putri pendiri Huawei Ren Zhyengfei, yang ditangkap Kanada atas dugaan dia melanggar sanksi AS dan berbisnis dengan Iran.
Presiden dari Partai Republik itu menuturkan, China dan AS merupakan partner strategis.
"AS terbuka terhadap China. Namun China tak terbuka kepada kami," katanya.
Sebelumnya dalam pertemuan bilateral, China dan AS sepakat untuk memulai kembali perundingan perdagangan mereka atas dasar "kesetaraan dan saling menghormati".
• Tak Ingin Koalisi dengan Pemerintah, PKS: Pak Jokowi Menang, Kita Jadi Oposisi Kritis
Xi membuka pertemuan dengan menekankan mereka duduk di tempat yang sama pada 48 tahun silam ketika atlet tenis meja China dan AS saling berhadapan.
Dalam pertemuan yang kemudian dinamakan "diplomasi pingpong" itu, Xi mengungkapkan pertandingan itu malah menjadi jalan bagi pemulihan hubungan diplomatik.
"Baik China dan AS sama-sama bisa meraih kemenangan jika bekerja sama. Namun juga bisa menuai kekalahan jika saling berhadapan," kata Xi kepada Trump.
Xi menuturkan, da sudah menjalin kontak dengan Trump baik lewat sambungan telepon maupun korespondensi tertulis, dan siap mendengarkan masukan Trump untuk langkah selanjutnya.
"Kami ingin mempromosikan relasi China dan AS berdasarkan koordinasi, kerja sama, dan stabilitas," ucap presiden yang berkuasa di China sejak 2012 itu.