TRIBUNWOW.COM - Ketua Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, mengaku partainya tak cemas mengenai keputusan hakim Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Pilpres 2019.
Hal ini diungkapkan Ferdinand saat menjadi narasumber dalam tayangan 'Apa Kabar Indonesia Pagi', di saluran YouTube TalkShow tvOne, Selasa (25/6/2019).
Ferdinand menyebutkan bahwa partainya tak cemas karena raga Demokrat telah dicabik oleh pihak lain.
Menanggapi itu, Politisi Partai PDIP, Dwi Ria Latifa yang turut menjadi narasumber mengaku kubunya tak pernah mencabik Demokrat.
"Dicabik atau mencabikkan diri? Sebenarnya dari 01 tidak merasa mencabik Demokrat, saya enggak tahu kalau dari 02," papar Dwi.
"Saya bilang jangan GR juga, seperti yang saya bilang tadi, jangan-jangan mencabik diri sendiri," papar Dwi.
• Sidang Putusan Maju Bukan untuk Hindari Aksi 28 Juni, MK: Akan Ada Demo Jika Memang Sudah Niat
Namun, ia mengatakan apa yang diucapkan Ferdinand harus dihargai.
Akan tetapi Dwi mengaku bingung dengan ucapan Ferdinand yang tak cemas pada momen saat ini.
Di mana seharusnya Demokrat yang menjadi partai koalisi kubu 02 merasa cemas dengan hasil putusan MK.
"Jadi kadang-kadang ya yang disampaikan beliau, ya kita harus hargai, jadi kalau saya melihat, justru dalam posisi seperti ini, saya jadi makin bingung, sebenarnya Bung Ferdinand atau Demokrat ini mau ke mana gitu?"
"H2C (harap-harap cemas) enggak, kan tarungnya bareng Bung Andre (Jubir BPN, Andre Rosiade), kalau mencabikkan diri, atau dicabik 01, kita juga enggak," pungkasnya.
• Arsul Sani Sebut Omongan Bambang Widjojanto soal MK Bisa Jadi Bahan Tertawaan Dunia Advokat
Sebelumnya Ferdinand mengatakan partainya tak merasa cemas dan lebih mementingkan mengenai situasi yang kondusif.
"Bagi partai Demokrat kita tidak harap-harap cemas, nah yang paling penting bagi Demokrat sekarang tidak lagi ada situasi yang tidak kondusif pasca keputusan MK," ungkap Ferdinand.
"Bukan masalah aman saja, karena bagi partai Demokrat raganya sudah di cabik-cabik ini untuk bangsa ini tetap utuh," paparnya.
Ia menyamakan keadaan Demokrat sama seperti Bung Karno dahulu.