TRIBUNWOW.COM - Wakil ketua tim hukum kubu 01, Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, I Wayan Sudirta merasa puas dengan saksi yang dihadirkan oleh kubunya.
Hal ini diungkapkan saat sela skorsing sidang sengketa pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK), Jumat (21/6/2019), dikutip dari tayangan metrotvnews.
Mulanya Wayan merasa dua saksinya telah cukup menjawab saksi yang telah dihadirkan kubu pemohon sebelumnya, yakni kubu 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Maka dua keterangan, sudah tuntas hari ini, maka kami paham kalau mengambil saksi bukan kuantitas, tapi kualitas. Telak," ujar Wayan di depan ruang sidang MK.
Ia kembali mengatakan apabila kubunya belum yakin, tidak akan hanya menghadirkan dua saksi.
"Sangat telak, sangat mutlak. Jika dengan dua saksi ini kami belum yakin, pasti kami mendatangakan 3 dan 4 saksi, karena kami punya 15," ungkap Wayan.
"Tapi karena dua sudah cukup, memahami pemikiran hakim."
• Kubu Prabowo Minta Audit, Hakim MK: Hasil Situng KPU Tidak Digunakan untuk Penghitungan Suara Resmi
Menurutnya, semakin sedikit saksi, akan lebih baik bagi hakim untuk fokus.
"Hakim yang kelelahan kalau diberikan saksi banyak, tidak fokus. Lebih baik dua tapi telak."
Sedangkan sebelumnya, Wayan mengatakan satu saksinya, Anas Nasikin yang menjelaskan materi dalam training of trainer atau pelatihan bagi saksi pemilu yang digelar TKN pada 20 dan 21 Februari 2019, di Jakarta telah memberikan pernyataan yang mampu mematahkan kubu 02.
Dalam materi itu, sebelumnya dipermasalahkan adalah slide materi pertama di mana ada keterangan yang mengatakan bahwa kecurangan merupakan bagian dari demokrasi, oleh saksi 02, Hairul Anas.
"Mengenai masalah isu demokrasi tidak bisa dilepas dari masalah kecurangan, ini dibalik oleh Hairul Anas, Hairul Anas memberi kesan dan kalau orang menangkap kita mengajari curang karena berdemokrasi memang sudah lazim," ujar Wayan.
• Dukung Penangguhan Penahanan Soenarko, Fadli Zon: Dia Jelas Tak Bersalah, Harusnya Tak Ditahan
Ia meyakini saksinya telah memberikan klarifikasi sehingga menampik kesaksian dari kubu 02.
"Kami hadirkan saksi untuk mengklarifikasi. Pertama, yang diklarifikasi kalau ada kebohongan yang mengatakan Pak Moeldoko membuat slide, lalu Pak Moeldoko membicarakan kecurangan ada dalam demokrasi. Bukan begitu, Pak Moeldoko berbicara malamnya."
"Sedangkan slide ini dibagikan awal, saiapa yang membagikan slide ini, nah kita hadirkan saksi, namanya Anas Nasikin. Nah saksi yang paling otentik untuk bercerita karena dia yang membuat slide itu. Dia terangkan, sehingga rakyat menonton," ujarnya.