Terkini Daerah

Akibat PPDB Sistem Zonasi, Keponakan Kesayangan Mendikbud yang Berprestasi Gagal Masuk SMA Negeri

Penulis: Ifa Nabila
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy.

TRIBUNWOW.COM - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sistem zonasi memang menimbulkan pro kontra.

Di antara yang terkena dampaknya adalah keponakan kesayangan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy.

Dikutip dari Kompas.com, Jumat (21/6/2019), keponakan kembar Mendikbud, Al Uyuna Galuh Cintania dan Al Uyuna Galuh Cantika gagal masuk SMA Negeri di Sidoarjo, Jawa Timur.

Diketahui, Cintania dan Cantika adalah putri dari adik Mendikbud, Anwar Hudijono.

Dalam sambungan telepon, Anwar Hudijono menyebut kedua anaknya adalah keponakan kesayangan Muhadjir Effendy.

Perbedaan 3 Jalur PPDB SMA: Jalur Zonasi, Prestasi, dan Perpindahan Dinas Orangtua

"Betul kedua anak saya tidak masuk. Bagaimana lagi, ini konsekuensi sistem zonasi, padahal keduanya itu keponakan kesayangan kakak saya," kata Anwar Hudijono, Jumat (21/6/2019) siang.

Kedua putri Anwar Hudijono kalah bersaing dalam kuota sistem zonasi wilayah maupun kuota prestasi non akademik.

Keponakan kesayangan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, Al Uyuna Galuh Cintania dan Al Uyuna Galuh Cantika. (Istimewa/Kompas.com)

Padahal satu di antara putrinya adalah siswa berprestasi yang pernah meraih medali emas kejurnas pencak silat, dan medali perak lomba film indie.

Jarak rumah Anwar Hudijono dan sekolah pilihan putrinya dianggap masih terlalu jauh dibandingkan dengan pendaftar lainnya.

Ulang Tahun ke-58, Jokowi Kunjungi Tempat yang Sama hingga Ucapan Megawati yang Singgung Soekarno

"Jarak sekolah SMA Negeri 1 Sidoarjo terdekat dari rumah saya 2,5 kilometer. Sementara sekolah negeri pilihan kedua yakni SMA Negeri 2 Sidoarjo, 2,6 kilometer," terangnya.

Meski demikian, Anwar Hudijono memilih pasrah dan mendukung diadakannya sistem zonasi demi meratakan kualitas pendidikan.

"Saya pasrah saja, tapi yang pasti sistem ini sangat bagus diterapkan untuk mengurangi kesenjangan layanan pendidikan," ujar Anwar Hudijono.

Diketahui PPDB sistem zonasi ini memang menuai banyak protes dari para orangtua murid.

Bahkan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) juga mengakui masih banyak masalah terjadi di lapangan.

Saksi Jokowi-Maruf Sebut Materi Pelatihan yang Disinggung Saksi Prabowo-Sandi adalah Miliknya

Namun Jokowi enggan berkomentar lebih lanjut soal sistem ini dan menyerahkannya kepada Muhadjir Effendy.

Halaman
12