Terkini Nasional

Keterlibatan Kivlan Zen atas Kerusuhan 22 Mei, Beri Uang Senjata hingga Tentukan Target Pembunuhan

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mayor Jenderal TNI Purn Kivlan Zen di gedung Bareskrim Polri untuk menjalani pemeriksaan di Jakarta, Rabu (29/5/2019). Kivlan Zein diperiksa sebagai tersangka dalam kasus dugaan makar.

TRIBUNWOW.COM - Nama mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayjen TNI (Purn), Kivlan Zen berkali-kali disebut dalam konferensi pers terkait dalang kerusuhan 21-22 Mei yang dilakukan pihak kepolisian di Kantor Menkopolhukam, Selasa (11/6/2019).

Dalam konferensi pers tersebut, pihak kepolisian memutarkan sejumlah video pemaparan tersangka kerusuhan yang memaparkan soal keterlibatan Kivlan Zen dalam kerusuhan aksi 21-22 Mei itu.

Tersangka bahkan memaparkan keterlibatan Kivlan Zen atas rencana pembunuhan sejumlah tokoh nasional.

Polisi Ungkap Peran Tersangka HM, Salurkan Dana untuk Pembelian Senjata

Sebagaimana diketahui, sejumlah tokoh yang disebut sebagai target pembunuhan adalah Menko Polhukam Wiranto, Kepala BIN Budi Gunawan, Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan, staf khusus presiden bidang intelijen Gories Mere, dan Direktur lembaga survei Charta Politika Yunarto Wijaya.

Diberitakan TribunWow.com, berikut ini pengakuan sejumlah tersangka terkait keterlibatan Kivlan Zen:

Pengakuan tersangka HL alias Iwan

Dalam video yang diputarkan, HL alias I yang diketahui sebagai leader dan juga eksekutor dalam rencana pembunuhan sejumlah tokoh mengaku bahwa senjata yang dimilikinya memiliki keterkaitan dengan Kivlan Zen.

"Senjata api yang ada kaitannya dengan senior saya, jenderal saya, yaitu Kivlan Zen," kata HL.

HL mengaku bahwa dirinya diberi uang oleh Kivlan sejumlah Rp 150 juta untuk membeli senjata api.

Tersangka kerusuhan 21-22 Mei, berinisial HL alias I yang sebagai leader dan juga eksekutor memberikan kesaksian berkaitan dengan senjata yang digunakan saat kerusuhan. (Capture Youtube Berita Satu)

"Dimana pada bulan Maret saya dipanggil Bapak Kivlan Zein, dalam pertemuan tersebut saya diberi uang 150 juta, untuk pembelian alat senjata yaitu senjata laras pendek dua dan senjata laras panjang dua," ujarnya.

Ia mengaku mendapat uang 150 juta dalam bentuk dolar Singapura dan langsung ditukar di money changer.

"Karena saya belum dapat senjata, saya dikejar-kejar oleh bapak Kivlan Zein, dan saat ditangkap membawa senjata satu buah."

Kivlan Zen Janjikan Jaminan untuk Keluarga dan Istri Eksekutor Yunarto Wijaya, Liburan ke Manapun

HL mengatakan saat itu ia membawa satu senjata beserta 100 peluru atau amunisi.

"Yang akan saya gunakan apabila ada masa tandingan dan yang membahayakan anak buah saya maka saya bertanggungjawab untuk mengamankan seluruh anak buah saya."

"Dan tanggal 21 itu aksi demo di KPU, tapi karena massanya belum ramai saya kembali ke pangkalan jalan Proklamasi nomor 36."

Halaman
123