Terkini Daerah

Jusuf Kalla (JK) Tanggapi soal Bom Bunuh Diri di Pos Polisi Kartasura: Bentuk Teror Pasti Diberantas

Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Presiden Jusuf Kalla.

TRIBUNWOW.COM - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menanggapi soal aksi bom bunuh diri di Pos Polisi Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (3/6/2019) malam.

Tanggapan itu disampaikan Jusuf Kalla melalui acara 'Metro Hari Ini' di Metro TV, Selasa (4/6/2019).

Jusuf Kalla menegaskan bahwa semua bentuk teror pasti akan di berantas oleh pemerintah.

Akui Rasakan Hal yang Sama seperti SBY saat Ditinggal Istri, BJ Habibie: Saya Hampir Gila

Terkait itu, dirinya menyatakan sudah menjadi tugas polisi untuk mengungkap aksi bom bunuh diri yang diduga bisa menjadi aksi teror di tengah masyarakat.

Selain itu Jusuf Kalla juga menyampaikan apresiasinya terhadap tindak aparat dalam menangani masalah tersebut.

"Ya semua yang berbentuk teror tentu pasti pemerintah akan memberantasnya," ujar Jusuf Kalla.

"Memang karena polisi yang di depan, maka polisi lah yang selalu menjadi juga tempat terdepan untuk mereka mengambil balasan gitu."

"Tetapi itu tugas polisi dan kita terima kasih kepada kepolisian yang telah berbuat banyak untuk itu," sambungnya.

JK Beberkan Pembicaraan Telepon Prabowo dengan Sejumlah Orang, Singgung Aksi Protes Hasil Pilpres

Kemudian ia menilai aksi bom bunuh diri merupakan ideologi menyimpang yang bertransformasi menjadi sebuah tindakan.

"Bahwa ada yang mau bunuh diri itu semuanya ideologis yang menjadi tindakan," ungkapnya.

Simak videonya di sini:

Sementara itu, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) turut buka suara soal bom bunuh diri di Pos Polisi Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Polri menyampaikan bahwa pelaku bom bunuh diri diduga terpapar oleh kelompok militan ISIS.

Namun demikian, hingga kini aparat masih melakukan penyidikan lebih lanjut.

• Cawapres Maruf Amin Komentari Gugatan Hasil Pilpres 2019: Sekarang Menangnya Digantung

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, hal itu disampaikan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo saat konferensi pers di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (4/6/2019).

"Sementara dari hasil pemeriksaan pelaku, bahwa ini adalah suicide bomber," ujar Dedi.

"Yang bersangkutan secara individu terpapar oleh paham ISIS, ini masih didalami," sambungnya.

Selain itu, Dedi menjelaskan bahwa pelaku merupakan seorang pedagang gorengan yang berinisial RA (22).

Lebih lanjut, Dedi menegaskan, pihaknya belum menemukan pelaku terindikasi oleh kelompok teroris tertentu.

"Belum ada indikasi keterkaitan yang bersangkutan menyangkut masalah yang bersangkutan ikut dalam suatu jaringan, baik JAD Jawa Tengah, maupun dari kelompok yang lain lain," tandas Dedi.

• Reaksi Gerindra saat Disinggung soal Bukti Gugatan untuk Bisa Menangkan Hasil Pilpres

Kronologi

Dikutip TribunWow.com dari TribunSolo.com, seorang saksi yakni Rakian Rangga Putra Perdan, menuturkan saat itu kejadian bermula pada pukul 22.20 WIB.

Diucapkannya, ia sedang membetulkan TOA pos pantau, dan dilihatnya ada seseorang yang berjalan ke arahnya.

"Saat saya membetulkan TOA di pos pantau Pospam 1 Tugu Kartasura, saya melihat orang yang tidak dikenal berjalan dari arah Selatan berjalan menuju Pospantau Pospam Tugu Kartasura," ujar Rakian.

"Dia memakai kaos warna hitam dan celana Jeans dengan menggunakan headset," jelasnya.

Dilanjutkannya, orang tersebut lantas duduk di depan pos pantau.

• Pengakuan Saksi Mata Bom Bunuh Diri di Depan Pos Pengaman Lebaran Kartasura Sukoharjo

Dan ledakan pun terjadi 10 menit kemudian pada pukul 22.30 WIB.

Rakian kemudian segera menyelamatkan diri bersama dengan anggota Polri yang berada di Pos Pantau Pospam Tugu Kartasura.

Sedangkan orang yang tidak dikenal tersebut tergeletak dengan kondisi luka-luka.

Seorang saksi, Vino (25) mengaku mendengar suara ledakan tersebut.

"Suara ledakan seperti bom meletus," kata Vino kepada awak media.

Saat itu lelaki yang meledakkan dirinya diakui ia melihat kakinya masih bergerak.

"Waktu saya lihat, kakinya masih bergerak," imbuhnya.

Sedangkan laki-laki tak dikenal itu saat diamankan dan bawa ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah dalam keadaan masih hidup.

Bom bunuh diri di pos polisi Kartosuro, Senin (3/6/2019). (TribunSolo.com/Asep Abdullah Rowi)

Dikutip dari Kompas.com, Dokter Aji yang menangani, menuturkan bahwa pelaku masih hidup dengan luka serius di tubuh namun pihak PKU tidak bisa menangani dan langsung merujuk ke RS Moewardi Surakarta.

Laporan yang disampaikan Kapolda Jateng, Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel, pelaku masih hidup dan dalam keadaan kritis, dikutip dari TribunSolo.com.

"Saat ini kritis dan masih dalam perawatan di rumah sakit," ujar Rycko saat konferensi pers di lokasi kejadian aksi bom bunuh diri, Selasa (4/6/2019).

• Kata Kapolda Jateng soal Pelaku Bom Bunuh Diri di Depan Pos Pengaman Lebaran di Kartasura Sukoharjo

Dijelaskannya saat itu ada tujuh petugas polisi yang tengah berjaga pos pantau.

"Pada saat kejadian di pos ini ada tujuh petugas kepolisian yang berjaga. Empat orang di dalam pos dan tiga orang mengatur lalu lintas," ujarnya.

Dalam penyampaian kepada awak media, Rycko bersyukur bahwa aksi bom bunuh diri tersebut, tidak menimbulkan korban dari pihak kepolisian maupun warga sipil.

Imbuhnya, hingga kini aparat masih menyelidiki pola aksi pelaku saat pengeboman.

"Ini yang masih kami dalami. Ini masih pengembangan," tambahnya.

(TribunWow.com/Atri/Roifah)

WOW TODAY: