Dokter Janto menyarankan penanganan pertama untuk penyakit ini dengan memberi salep antibiotik.
Marcel menjelaskan, desa Nagalsari memang jauh dari Puskesmas dan apotik. Butuh waktu 2 jam untuk sampai ke Puskesmas terdekat.
“Hingga saat ini belum ada yang mengetahui bahwa di desa Neglasari sedang dilanda wabah Cacar Monyet,” jelasnya.
Marcel pun berharap ada tindak lanjut dari Dinas Kesehatan Cianjur untuk mengatasi wabah tersebut.
“Wabah ini dikawatirkan bisa menyebar hingga ke seluruh Jawa Barat,” tandasnya.
(Disclaimer-Hingga kini Wartakotalive sudah meminta keterangan dari pihak Kementerian Kesehatan.
Namun, baik pesan dan telepon belum mendapatkan balasan dari pihak Kementerian Kesehatan.)
• Viral di Facebook Anak Bunuh Ayah karena Tak Terima Dibangunkan untuk Salat Ashar, Ini Kronologinya
Inang Utama Dari Virus Cacar Monyet Adalah Tikus Gambia
Masyarakat tidak perlu panik dengan pemberitaan mengenai adanya penyakit Monkeypox yang kemungkinan dapat masuk ke Indonesia.
Meski demikian, masyarakat diimbau untuk senantiasa waspada dan menjaga kebersihan.
''Sampai saat ini belum ditemukan kasus Monkeypox di Indonesia,'' jelas Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Anung Sugihantono, MKes.
Monkeypox adalah penyakit akibat virus yang ditularkan melalui binatang (zoonosis). Penularan dapat terjadi melalui kontak dengan darah, cairan tubuh, atau lesi pada kulit atau mukosa dari binatang yang tertular virus.
Penularan pada manusia, menurut Anung, terjadi karena kontak dengan monyet, tikus gambia dan tupai, atau mengonsumsi daging binatang yang sudah terkontaminasi.
Inang utama dari virus ini adalah rodent (tikus). Penularan dari manusia ke manusia sangat jarang.
Wilayah terjangkit Monkeypox secara global yaitu Afrika Tengah dan Barat (Republik Demokratik Kongo, Republik Kongo, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Nigeria, Ivory Coast, Liberia, Sierra Leone, Gabon and Sudan Selatan), tambahnya.