TRIBUNWOW.COM - Mantan wakil presiden Iran dan wali kota Teheran, Mohammad Ali Najafi tega membunuh istrinya lantaran menolak cerai.
Saat ditanya soal alasan membunuh, Najafi menilai cara berpikir istrinya yang membuatnya meninggal dunia.
"Cara berpikirnya telah membuatnya mati," kata Najafi.
Najafi meminta cerai dan istrinya menolak.
• Saybie, Bayi Terkecil di Dunia Berhasil Bertahan Hidup, Ini Kisahnya
Lalu ia menembak istrinya, Mitra Ostad, lima kali.
Dua peluru mengenai Ostad dan satu menembus jantungnya.
Najafi lalu menyerahkan diri.
Di kantor polisi ia disambut kamera televisi yang merekam beberapa babak yang dramatis.
Breaking news
TV pemerintah Iran, IRIB, merekam Najafi saat berjalan memasuki kantor polisi, dan seluruh peristiwa ini ditampilkan sebagai "breaking news" yang menimbulkan debat mengenai keadilan di Iran.
Polisi tampak membungkuk menghormatinya dengan tangan di dada serta memberi salam pada Najafi dengan hormat.
Ia kemudian difilmkan dalam keadaan duduk, bercakap dengan polisi sambil terlihat minum teh di latar belakang sementara reporter melaporkan rincian kasus ini melalui kamera ke pemirsa.
Kontroversi
Najafi diperlakukan amat sopan, memunculkan perbandingan dengan perlakukan terhadap warga biasa yang melakukan kekeliruan kecil seperti tak berpuasa di depan umum atau tidak memakai jilbab, misalnya.
Padahal Najafi saat itu akan membuat pengakuan bahwa ia membunuh istrinya.