Kabar Tokoh

Mengaku Jadi Target Sasaran Pembunuhan Kelompok Teroris, Moeldoko Kini Dikawal 2 Kopassus

Penulis: Laila N
Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko.

TRIBUNWOW.COM - Kepala Staf Presiden Moeldoko mengaku menjadi satu di antara target pembunuhan oleh kelompok teroris.

Moeldoko menganggap bahwa apa yang terjadi padanya merupakan risiko pekerjaan.

"Apa yang mau dikomentari ya? Itu kan maunya dia (teroris). Kalau kita mah, ya itu risiko dari tugaslah. Biasa," kata Moeldoko saat dijumpai di kantornya, Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (28/5/2019), dikutip dari Kompas.com.

Meski mengaku risiko sebagai pejabat negara, Moeldoko tidak mau lengah.

Siapakah Gories Mere? Orang yang Jadi Target Pembunuhan Kelompok Bayaran di Aksi 22 Mei

Ia diketahui mendapat tambahan pengamanan dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD, sebanyak 2 personel.

Kedua personel tersebut mengikuti kegiatan Moeldoko secara bergantian setiap harinya.

"Tapi pada dasarnya saya enggak terlalu pusing dengan yang kayak begitu-begitu. Cukup yakin saja saya," kata Moeldoko.

"Bagi saya, yang kita tegakkan ini kedaulatan negara. Tidak ada yang lain."

"Wong ini saya dilahirkan sebagai prajurit untuk itu, sekarang pun enggak berubah. Jadi siapa saja yang nyata-nyata mengganggu kedaulatan negara, itu sudah tugas kami," imbuhnya.

Respons Ali Ngabalin yang Disebut sebagai 1 dari 4 Target yang akan Dibunuh oleh Kelompok Tertentu

Sosok Moeldoko 

Dikutip dari laman resmi moeldoko.com, Moeldoko ditunjuk sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP) sejak 17 Januari 2018.

Sebagai KSP RI, Moeldoko mengemban tugas untuk memastikan bahwa program prioritas terlaksana sesuai visi dan misi presiden.

Ia juga bertugas mengelola isu-isu strategis, termasuk penyampaian analisis data dan informasi dalam rangka mendukung proses pengambilan keputusan, dan pengelolaan strategi komunikasi politik.

Sebelum menjadi KSP, Moeldoko merupakan Panglima TNI (2013-2015), yang dilantik oleh mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 30 Agustus 2013 silam.

2 Tahun menjabat, Moeldoko digantikan oleh Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Halaman
123