TRIBUNWOW.COM - Tim Kuasa Hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Hendarsam menilai, Koordinator Relawan IT BPN, Mustofa Nahrawardaya bukannya menyebar berita hoaks.
Diberitakan TribunWow.com, hal tersebut disampaikan Hendarsam melalui saluran telepon di program iNews Sore seperti dalam saluran YouTube Official iNews, Minggu (26/5/2019).
Dalam pemaparannya, Hendarsam menyebutkan dirinya belum mengetahui bagaimana duduk perkara yang membuat Mustofa ditangkap pihak kepolisian.
• Istri Mustofa Nahrawardaya Ungkap Ada Hal yang Janggal dari Pengangkapan Suaminya
Namun, ia mengaku sudah memiliki gambaran kasus, berdasarkan apa yang ada di pemberitaan.
Hendarsam lantas menyebutkan bahwa seharusnya ada perbedaan antara menyebar berita hoaks dan miss informasi.
"Harus ada perbedaan antara menyebarkan berita hoaks dengan miss informasi," kata Hendarsam.
"Jadi apabila kita miss informasi, artinya kita menyebarkan informasi yang belum tentu betul beda dengan jika kita meng-create berita hoaks, memproduksi berita hoaks. Itu yang pertama," sambung dia.
Dalam pemaparannya itu, Hendarsam juga membahas soal polisi yang bisa begitu cepat menangkap Mustofa.
"Ini langkah polisi langsung represif, langsung tangkap. Seperti tindak pidana pencurian, tertangkap tangan seperti pencopetan, penjambretan, harus langsung ditangkap," kata Hendarsam.
Hendarsam menilai, apa yang terjadi pada Mustofa ini harusnya masih bisa dilakukan upaya lain terlebih dulu sebelum kemudian diputuskan untuk ditangkap.
"Kan masih bisa dilakukan upaya-upaya yang lain, seperti lidik dulu, kan seperti itu," ujar Hendarsam.
"Saya nggak tahu polisi sudah klarifikasi atau penyelidikan seperti itu belum, saya enggak tahu."
"Apakah sudah ada panggilan sebelumnya dengan mas Mustofa atau tidak saya belum tahu juga," papar dia.
Hendarsam memaparkan, dirinya sudah melihat kicauan Mustofa terkait hal ini.
Karenanya, ia menilai perlunya ada perbedaan antara menyebarkan hoaks dengan misinformasi.
"Kalau kita hanya meneruskan saja, saya menggolongkan itu yang sifatnya kepada misinformasi. Informasi yang kita miss terhadap itu, apakah itu betul atau tidak. Itu kan sebenarnya gejala-gejala yang ada di media sosial selama ini," tandas dia.
• Penjelasan Istri Mustofa Nahrawardaya saat Ditanya Apakah Tulisan di Twitter Benar Dibuat Suaminya