TRIBUNWOW.COM - Sejumlah media sosial seperti Instagram, Facebook, dan WhatsApp diisukan akan ditutup atau dibatasi selama 10 hari.
Staf Ahli Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Sri Yunanto buka suara dan memberikan jawaban terkait isu tersebut.
Hal itu disampaikan Sri Yunanto saat menjadi narasumber di acara Sapa Indonesia Kompas TV, pada Kamis (23/5/2019).
• WhatsApp, Instagram Down hingga Munculkan Trending di Twitter, Ini Penjelasan Menkominfo
Sri Yunanto menjelaskan bahwa pemerintah mengizinkan komunikasi yang dilakukan masyarakat.
Ia menegaskan pemerintah hanya membatasi masyarakat dalam mengunggah dan mengunduh gambar atau video di media sosial.
"Sebenarnya komunikasinya boleh, kan yang dibatasi gambar sama videonya, tapi kalau redaksi masih bebas tidak terbatasi," ucap Sri Yunanto dikutip TribunJakarta.com dari tayangan langsung Kompas TV.
Langkah kontroversial pemerintah itu diambil, menurut Sri Yunanto, demi menghindari unggahan yang memancing provokasi.
"Nah justru itu ujaran kebencian diprovokasi melalui media sosial," kata Sri Yunanto.
• WhatsApp, Facebook, dan Instagram Eror di Indonesia, Tagar WhatsAppDown Jadi Trending Topik
Pembawa acara kemudian bertanya soal isu pembatasan atau penutupan media sosial selama 10 hari.
"Tapi apakah ini menjadi dasar bagi pemerintah untuk membatasi ]sampai 10 hari]?" tanya pembawa acara].
Sri Yunanto menjelaskan pihaknya tak pernah menyebut akan membatasi media sosial selama 10 hari.
Menurutnya pembatasan ini tergantung dengan situasi yang ada.
Namun Sri Yunanto tak menjelaskan situasi yang dimaksud seperti apa.
"Oh enggak, enggak saya enggak bilang 10 hari, belum diputuskan, tergantung situasi," jelas Sri Yunanto.
"Tergantung situasi, karena pada dasarnya memberikan kebebasan juga kr media cetak, kalau kontrol media cetak di dewan pers, kalau media sosial di pemerintah," tambahnya.
• Ini Bahaya Pakai VPN, Aplikasi untuk Siasati WhatsApp, Instagram, Facebook Down karena Aksi 22 Mei
Diberitakan sebelumnya Menko Polhukam Wiranto mengatakan layanan media sosial (medsos) akan dinonaktifkan untuk sementara.
Tindakan itu diambil pemerintah untuk menghindari penyebaran berita bohong atau hoax saat aksi massa penolakan hasil Pemilu 2019 pada 21-22 Mei 2019.
"Untuk sementara, untuk menghindari berita bohong kepada masyarakat luas. Akses di media sosial tidak diaktifkan untuk mencegah itu tadi, hal negatif yang bisa berdampak ke masyarakat," kata Wiranto dalam konferensi pers di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019).
Penjelasan Kominfo
Menteri Komunikasi dan Informasi, Rudiantara menanggapi sejumlah media sosial yang down pada Rabu (22/5/2019).
Melalui konferensi pers, Rudiantara mengatakan bahwa saat ini pemerintah sedang mengadakan pembatasan yang bertahap.
"Pembatasan ini bersifat sementara dan bertahap, pembatasan dilakukan terhadap platform media sosial, fitur-fitur media sosial tidak semuanya dan messaging system," ujar Rudiantara yang dilansir oleh YouTube Kompas TV.
• Kominfo Kabarkan Kapan WhatsApp dan Instagram Normal Kembali: Saya Merasakan Dampak yang Saya Buat
Ini terkait dengan penyebaran postingan di media sosial dalam bentuk video, foto, hingga gambar-gambar yang telah diedit (meme).
Konten tersebut dibatasi untuk dikirim melalui pesan WhatsApp.
"Kita tahu modusnya adalah posting di media sosial, Facebook, Instagram, dalam bentuk video dalam bentuk meme, dalam bentuk foto, kemudian screen capture diambil viralnya bukan di media sosial, viralnya di messaging system WhatsApp," ujar Rudiantara.
Dampaknya, gambar di WhatsApp akan sulit diunduh dan diupload.
"Jadi teman-teman akan mengalami, kita semua akan mengalami pelambatan kalau kita download atau upload video. "
"Kemudian juga foto, mengapa karena viralnya yang negatif besarnya, mudhorotnya ada di sana, tapi sekali lagi ini sementara secara bertahap."
(Rr Dewi Kartika H)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Ada Isu Instagram hingga WhatsApp Ditutup 10 Hari, Staf Ahli Menko Polhukam: Tergantung Situasi
WOW TODAY: