Risiko keamanan 5G
Kekuatan untuk dapat menghubungkan segalanya ini juga menjadi risiko keamanan dari 5G.
Seperti teknologi baru pada umumnya, para peneliti Eropa telah menemukan titik-titik lemah pada cara jaringan 5G menukar kunci kriptografi.
Kelemahan ini bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk mencuri dan mensabotase data dari alat-alat yang terhubung oleh 5G.
5G yang memang dirancang untuk bisa terhubung dengan jaringan 3G, 4G dan Wi-fi yang sudah ada juga membuat jaringan ini rentan mengalami masalah keamanan yang sama dengan jaringan-jaringan yang lebih tua.
Selain itu, 5G juga akan disandingkan dengan piranti lunak kontrol yang akan memastikan konektivitasnya, dan menciptakan jaringan virtual serta fitur baru.
Piranti lunak ini bisa menjadi jalan masuk untuk pencurian dan manipulasi data.
• Donald Trump akan Kunjungan ke Inggris, Pengunjuk Rasa Siapkan Patung Presiden AS Duduk di Toilet
Meski demikian, bukan berati 5G tidak punya harapan untuk menjadi jaringan yang dapat diandalkan di masa depan.
Dua studi yang berjudul “5G Security: Analysis of Threats and Solutions dan Security” for “5G Mobile Wireless Networks”, misalnya, telah menganalisis risiko 5G dan mengusulkan solusinya.
Menurut para pakar, penggunaan kriptografi yang lebih cermat dapat memastikan keamananan data yang mengalir melalui jaringan virtual 5G dan berbagai sistem yang terhubung di dalamnya.
“Jika Anda melakukannya dengan benar, Anda justru akan mendapatkan jaringan yang lebih tangguh,” ujar Muriel Médard, seorang profesor yang memimpin Network Coding and Reliable Communications Group di Institut Teknologi Massachusetts (MIT). (Kompas.com/Shierine Wangsa Wibawa)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ada Apa dengan 5G, Pokok Permasalahan AS dengan Huawei?"
WOW TODAY: