Gelagatnya juga menunjukkan ada sesuatu yang tidak beres dengan kulitnya.
"Agak gesek-gesek pipinya dia, dagu, ke bantal, bib, dan lain-lain. Kami pakein lotion, kirain 'oh ya sensitif biasa'. Tapi kok semakin hari, beberapa hari begitu makin parah. Itu luka di pipinya, karena dia gesek-gesek, karena mungkin gatal sekali," kata Arief.
"Sampai dagingnya terlihat dan keluar air terus, berdarah gitu, lah. Lecet, kaya kena knalpot. Ya sontak kami kaget dong," ucapnya.
Mengetahui kondisi sang anak, mereka pun memutuskan untuk membawa Ryu ke dokter kulit yang direkomendasikan keluarga.
• Viral Gadis 12 Tahun Rayakan Ultah dengan Beli Mobil BMW Senilai Rp 2,7 Miliar untuk Orangtua
Setelah kondisi sang anak diperiksa secara intens, dokter menyebut Ryu terkena dermatitis atopic (DA) atau eczema.
"Enggak bisa benar-benar sembuh, akan kambuh seiring pemicunya sampai terus dewasa pun bisa kambuh," kata sang ayah menirukan keterangan dokter tentang kondisi anaknya.
Ia pun menceritakan kronologi kejadian yang menimpa anaknya di acara pesta beberapa hari sebelumnya.
Sontak, sang dokter sangat menyayangkan apa yang terjadi di sana.
Menurut dia, anak dengan DA tidak boleh kotor, sementara tangan-tangan orang yang menyentuhnya saat itu terkontaminasi banyak bakteri juga kuman.
Orangtuanya pun diminta untuk senantiasa menjaga kebersihan lingkungan Ryu, misalnya mengganti handuk dan sprei sesering mungkin.
Cara perawatan
Dokter tersebut memberikan Ryu krim yang harus ditebus oleh orangtuanya.
Setelah dipakaikan, kondisi Ryu memang diakui membaik.
Namun bagi sang ayah, harga krim ini termasuk mahal untuk dirinya.
"Dipakaikan mendingan, itu kurang lebih beberapa minggu sampai akhirnya benar-benar memudar. Aku pakai alternatif lain, lotion lain, karena obatnya terus terang mahal untuk saya, dan biaya dokter pun mahal sudah datang kontrol berkali-kali," tuturnya.