Terkini Daerah

Tak Bisa Temukan Gunting untuk Potong Kawat, PRT di Bali Disiram Air Panas oleh Majikan

Penulis: Laila Zakiyya Khairunnisa
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Pelaku Penganiayaan.

"Yang nyuruh nyari kan bos saya, tapi mau gimana lagi. Masak saya mau menolak 'ndak mau' masak gitu kan nggak boleh. Tapi setelah disiram itu, saya melarikan diri ke teman saya, di Nusa Dua," jelas korban.

Ibu Rumah Tangga Ditemukan Tewas di Kamar Mandi, Korban Sebelumnya Terlibat Cekcok dengan Suami

Diperiksa - Korban penyiraman air panas saat menjalani pemeriksaan di sebuah rumah sakit di Kabupaten Gianyar, Selasa (14/5/2019). (Dok/ist/Kolase Tribun Bali)

Harga Gunting Hanya Rp 88 Ribu

Pengacara Eka, Supriyono, menyebutkan bahwa gunting yang dicari-cari oleh majikan korban selama ini hanya bernilai Rp 88 ribu saja.

"DSW ini dikatakan korban kehilangan gunting besi warna hitam, yang kalau dibeli itu hanya Rp 88 ribu. Kehilangannya tanggal 7 Mei, pagi," tukas Supriyono.

Pengakuan Pelaku Mutilasi Mayat Wanita di Malang yang Tak Jadi Setubuhi Korban, Sebut Ada Darah

Adik Tiri Korban Turut Andil

Penyiraman tersebut ternyata juga melibatkan adik tiri korban, yang diketahui sudah bekerja terlebih dahulu di kediaman majikannya itu.

Adik tiri korban, kadek Erik Adiantara, bekerja sebagai baby sitter di rumah tersebut.

Majikan korban meminta Erik untuk membuatkan air panas yang kemudian digunakan oleh majikannya untuk menyiram korban.

"Yang nyiram juga ada adik tirinya yang kebetulan kerja disitu juga. Jadi beliau ini bekerja difasilitasi adiknya," sebut Supriyono.

Penyiraman air panas tersebut pertama kali dilakukan oleh majikan korban.

Lalu kemudian disusul oleh adik tiri korban, hingga kemudian sekuriti di lokasi kejadian juga disuruh oleh majikannya untuk menyiramkan air panas kepada korban.

Polisi Ungkap Penyebab Meninggalnya Mayat Wanita Termutilasi di Malang, Bukan Korban Pembunuhan

Dua tersangka penganiayaan pembantu rumah tangga, Kamis (16/5/2019). (Tribun Bali/I Nyoman Mahayasa)

Lantaran mendapatkan tekanan semacam itu, sekuriti yang bekerja di rumah itupun terpaksa menyiramkan air panas ke tubuh korban.

Tak berhenti sampai di situ, setelah disiram dengan air panas, korban diketahui masih disuruh oleh majikannya untuk mencari gunting tersebut kembali pada malam harinya, sekitar pukul 20.00 WIB.

Masih tak dapat menemukan gunting tersebut, korban kemudian disiram kembali menggunakan air panas dispenser.

Penyiraman tersebut dilakukan oleh adik tiri korban bersama dengan sekuriti atas perintah dari majikannya.

Halaman
123