Pasalnya, sebelum pertandingan dimulai, suporter PSS Sleman dan Arema FC bahkan terlihat akrab satu sama lain.
"(Mereka) sudah akrab tadi sore. Tim tamu sudah disambut dengan baik, begitu juga sebaliknya," ujar Kapolda DIY Irjen Pol Ahmad Dofiri di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu (15/5/2019).
• Komentar Robert Alberts soal Persib Bandung yang Harus Bertanding dalam Jadwal Padat di Liga 1 2019
2. PSSI Perkirakan ada 10-20 Provokator
Dilansir oleh BolaSport.com, Kamis (16/5/2019), Anggota Exco PSSI, Refrizal mengatakan, kerusuhan terjadi akibat provokator.
Hal itu sesuai dengan hasil rapat PSSI dengan PT Liga Indonesia Baru, perwakilan Arema FC, perwakilan PSS Sleman, BOPI dan pihak kepolisian setempat
"Ada sekitar 10 sampai 20 provokator, itu terjadi sebelum pertandingan," kata Refrizal.
"Akan tetapi, setelah provokator itu diamankan, pertandingan berjalan lancar-lancar saja," ucap pria asal Padang, Sumatera Barat, itu.
• Sekjen PSSI Ratu Thisa Jadi Korban Kerusuhan di Laga PSS Sleman Vs Arema FC, Ini Kata CEO PSS Sleman
Terbukti, setelah mengamankan sejumlah provokator tersebut laga memang kembali berlanjut dengan normal.
Namun sayang pada menit ke-82, laga kembali diwarnai kericuhan.
Kendati demikian, tidak sampai membuat wasit menghentikan pertandingan.
3. Pemain Arema FC Baru Dapat Keluar Pukul 01.00 WIB
Akibat kerusuhan yang terjadi di laga Arema FC melawan PSS Sleman, pemain Singo Edan terpaksa harus pulang terlambat.
Setelah laga selesai, mereka sempat tertahan di dalam stadion.
Hal itu dilakukan agar para pemain Arema FC tidak mendapat sasaran kemarahan suporter.
Arema FC baru dapat pulang pada pukul 01.00 WIB dengan bantuan evakuasi dari kepolisian.