TRIBUNWOW.COM - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Wahyu Setiawan menanggapi pernyataan Capres 02, Prabowo Subianto yang menyatakan akan menolak hasil penghitungan suara Pilpres 2019.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Wahyu menilai bahwa pernyataan itu tak sejalan dengan sikap saksi kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno saat ikut rapat pleno rekapitulasi nasional di kantor KPU.
Disampaikannya, saat rapat tersebut, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi belum pernah mengungkapkan data hasil pilpres milik mereka yang diklaim datanya sangat berbeda dengan penghitungan KPU.
• Sebut akan Kumpulkan Ahli Hukum, Prabowo: Saya akan Membuat Surat Wasiat
Wahyu kembali menilai bahwa tak baik jika membangun narasi adanya kecurangan.
"Tidak bijak membangun narasi ada kecurangan, tetapi dalam rapat pleno rekapitulasi justru tidak menunjukkan data-data yang mereka miliki," jelas Wahyu.
"Membangun narasi kecurangan di luar rapat pleno rekapitulasi justru dikhawatirkan akan memperkeruh nalar publik."
"Harusnya sampaikan saja di rapat pleno jika ada data yang berbeda," sambungnya.
Menurutnya, saat rapat pleno rekapitulasi justru seharusnya dijadikan ajang untuk adu data terkait kepentingan hasil Pemilu 2019.
Sementara dikutip dari situs resmi KPU, hingga Rabu (15/5/2019) pukul 07.00 WIB, suara untuk real count pilpres 2019 yang masuk ke situng KPU adalah sebesar 82.35643 persen.
Dari hasil real count, pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin lebih unggul dari paasangan Prabowo-Sandi.
Jokowi-Ma'ruf Amin sebesar 56,24 persen atau dengan perolehan suara sebanyak 70.945.733.
Sementara Prabowo-Sandiaga mendapatkan 43,76 persen atau sebanyak 55.198.981 suara.
• Prabowo Mengaku Tak Ada Ambisi Pribadi Jadi Presiden: Kalau Ditanya, Saya Inginnya Istirahat
Diberitakan sebelumnya, Prabowo sempat menyatakan sikap akan menolak hasil perhitungan suara Pilpres 2019.
Hal tersebut seperti disampaikan Prabowo saat memberikan pidato di pertemuan "Mengungkap Fakta-Fakta Kecurangan Pilpres 2019" di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (14/5/2019).
Prabowo menegaskan, dirinya akan menolak hasil pemilu, karena masih adanya kecurangan-kecurangan yang ditemukan.