Selama ini dia mengaku belajar biasa saja dan tidak terlalu keras.
Hafidh juga mengatakan jika terlalu keras belajar hasilnya belum tentu baik.
"Kalau saya merasa tidak cukup dengan buku dari sekolah saya pasti cari tahunya dari internet, lebih praktis saja," ucapnya.
Usai mendapat nilai sempurna, Hafidh mengaku telah lolos Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Selain itu, dirinya kini juga tengah mengikuti Olimpiade Astronomi tingkat nasional dan masuk 8 besar.
"Semoga bisa masuk 5 besar," harapnya.
• Gerindra Bawa Andre Rosiade Peroleh Suara Tebanyak di Dapil Sumbar I, Caleg PDIP Tak Satupun Lolos
Padahal UN SMA Sempat Dianggap Sulit oleh Beberapa Siswa
Seperti diketahui, UN 2019 dilaksakan dalam 2 pilihan sistem yakni: Ujian Nasional Berbasis Komputer ( UNBK) dan Ujian Nasional Berbasis Kertas Pensil ( UNKP).
Lantas, di media sosial, beberapa siswa beberapa waktu lalu sempat mengeluhkan tentang susahnya soal Matematika pada UNBK 2019.
Keluh kesah tersebut salah satunya disampaikan di kolom komentar pada unggahan di akun resmi Instagram Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), @kemdikbud.ri.
Mengutip Kompas.com, Wakil Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia Satriwan Salim mengatakan, memang terdapat beberapa pengembangan dari kisi-kisi UN Matematika yang sebelumnya telah diberikan.
"Terkait dengan soal itu, teman-teman siswa mengeluhnya sih memang tahun ini tidak seramai tahun lalu, soal matematika yang HOTS (High Order Thinking Skills) tahun lalu," ucap Satriwan kepada Kompas.com, Kamis (4/4/2019).
"Memang ada soal yang kisi-kisinya sedikit."
"(Maksudnya) di kisi-kisinya tidak membahas panjang lebar, namun di soal ujiannya ada pengembangan dari kisi-kisi," kata dia.
Satriwan yang saat itu juga menjadi pengawas ujian menceritakan bahwa terdapat kesalahan teknis terjadi.