Tidak beberapa lama, Andrew ambruk dan meregang nyawa.
"Korban roboh, tapi masih sempat mengucap, La Ilaha Illallah (tiada Tuhan selain Allah SWT). Di saat itu pula HP di tangan korban terlepas dari tangan, dan korban tak berdaya (meninggal dunia)," kata Haji Ipi saat mengenang peristiwa yang terjadi pada Sabtu (11/5) malam tersebut.
• Seorang Balita Tewas Terbakar di Dalam Mobil setelah Mainkan Korek Api Milik Ayahnya
Haji Ipi merupakan warga yang menyaksikan duel maut antara Anto Iwan (35) dan Andrew (40) pada Sabtu (11/5) malam lalu.
Haji Ipi mengaku awalnya mendengar suara minta tolong pada Sabtu (11/5) malam tersebut.
“Saya buka pintu ternyata ada orang berkelahi, bergulat dekat rumah saya, depan Masjid Albina," kata Haji Ipi saat ditemui Bangka Pos, Senin (13/5).
"Lalu saya tutup kembali pintu rumah dan ambil HP, saya telepon warga. Sementara dua orang itu (Anto Iwan Vs Andrew) masih tetap bertarung sambil salah satunya berteriak minta tolong," lanjutnya.
Tak berapa lama, warga pun datang. Dan Haji Ipi kembali keluar rumah.
Dia melihat Andrew bersimbah darah dan berjalan terhuyung menuju arah Jalan Sungailiat-Mentok Desa Sempan.
"Saya lihat korban (Andrew) dalam kondisi terluka, terhuyung berjalan ke arah aspal. Korban sempat videocall (ke temannya), korban video call saat sedang sekarat. Saya lihat korban video call sambil minta tolong ke temannnya di videocall sambil bilang ..tolong...tolong ..tolong aku, mati aku kalau tidak ditolong," kata Haji Ipi.
Duel lima menit
Anto Iwan mengaku sempat duel dengan Andrew selama lima menit.
Perkelahian itu terjadi setelah Anto Iwan bertemu Andrew di rumah ZR, janda tiga anak yang sempat menjadi pacar Anto Iwan.
Andrew berada di rumah ZR di Desa Sempan, karena keduanya berstatus pacaran.
Andrew roboh setelah ditusuk Anto Iwan sebanyak enam kali.
Ditangkap saat kabur