Lapor Polisi Tak Digubris
Korban yang masih berusia 20 tahun itu dan suaminya sempat melaporkan kejadian itu pada polisi.
Meski awalnya mereka takut lantaran mendapat ancaman.
"Kami awalnya tidak melaporkan masalah ini karena mereka mengancam akan menyakiti orang tua dan keluarga saya," ujar sang suami.
"Namun kami menyadari bahwa kami perlu mengajukan keluhan, sehingga tidak ada yang menghadapi nasib tragis seperti yang kami alami," imbuhnya.
Akan tetapi, aparat yang berwajib tak menggubris pengaduan korban.
Alasan mereka lantaran sedang sibuk mengurus pemilu.
• Menginap dengan 2 Lelaki, Wanita Ini Ditemukan Tewas di Mutilasi, Saksi Ungkap Tingkah sang Pria
"Segera setelah video tersebut tersebar, kami pergi ke kantor polisi, tapi diberitahu bahwa kasus tidak bisa didaftarkan karena tidak ada staf," kata sang suami.
"Bahkan polisi juga mengatakan pada 5 dan 6 mei juga tidak bisa, lantaran banyak pekerjaan karena pemilihan," imbuhnya.
Berjuang Tempuh Keadilan
Meski masih dalam proses penyembuhan dari trauma yang dialami, suami istri tersebut bertekad melanjutkan perjuangan mereka untuk keadilan.
Tanpa rasa takut ditundukkan oleh kelompok yang lebih tinggi di daerah tersebut, karena pelaku merupakan dari kelompok Gujjar.
"Sekarang aku tidak takut pada siapa pun, Kami akan melanjutkan perjuangan," tegas sang suami.
"Hanya membuat mereka ditangkap bukan tujuan akhir, tetapi untuk melihat mereka dijatuhi hukuman mati," sambungnya.
"Saya ingin agar kelima pria yang memperkosa saya, merekam saya, bahkan ketika saya memohon kepada mereka agar tidak mengubah hidup saya dengan cara yang akan membuat saya mimpi buruk, harus digantng," kata korban.
• Sudah Punya Istri, Pria di Purworejo Nekat Perkosa Seorang Nenek karena Ayamnya Mati Diracuni