TRIBUNWOW.COM - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD kembali angkat bicara soal pernyataanya yang menjadi perbincangan hangat oleh publik.
Hal itu disampaikan Mahfud MD dalam program acara Catatan Demokrasi Kita di tvOne, Selasa (1/5/2019) malam.
Diketahui bahwa pernyataan Mahfud MD soal provinsi 'garis keras' menjadi polemik di masyarakat.
Bahkan pernyataanya yang sempat disampaikan di Metro TV itu juga ditanggapi oleh sejumlah tokoh politik.
• Mahfud MD Tertawa saat Debat dengan Fadli Zon soal Pernyatannya yang Jadi Polemik
Untuk itu Mahfud MD minta supaya tidak dianggap pengalihan isu, maka baiknya untuk menutup pembahasan soal makna 'garis keras' yang ia sampaikan pasca-Pemilu 2019.
"Begini, kalau begitu saya setuju agar tidak dianggap pengalihan isu, urusan Islam 'garis keras' dan apa, saya kira tutup sampai di sini," ujar Mahfud MD.
"Saya tetap ingin mengatakan bagi saya 'garis keras' itu adalah orang yang konsisten," sambungnya.
Kemudian, dirinya juga menyampaikan maaf jika pernyataannya telah menimbulkan banyak arti lain.
"Tapi kalau maaf, kalau ada yang itu mengartikan lain, saya minta maaf," ujar Mahfud MD.
"Tetapi artinya itu sebenarnya, itu ilmu politik yang ini" tambahnya.
Lantas, mantan Menteri Kehakiman dan HAM ini menyinggung soal proses Pemilu 2019.
Ia menyatakan supaya bersama-sama untuk mengawal kontestasi pemilu ini dari adanya kecurangan-kecurangan.
• UPDATE Real Count KPU Jokowi Vs Prabowo Rabu 1 Mei 2019 07.00 WIB: Data 30 Wilayah Sudah di Atas 50%
Kendati ditemukan kecurangan, Mahfud MD menjelaskan bahwa nantinya kecurangan dalam pemilu itu akan diadili oleh Mahkamah Konstitusi (MK).
"Kemudian sesudah ini, mari kita kawal pemilu ini yang kecurangan kita kawal, kita bantulah Mas Fadli Zon dan Mas Arar ini yang sama-sama bertarung ini kita bantu untuk saling mengklarifikasi berdasar prosedur yang tersedia," papar Mahfud MD.
"Nanti akan ada saatnya kecurangan-kecurangan yang disebut terstruktur MK nanti yang akan mengadili itu."