Namun, Cak Nun tak menjelaskan secara rinci maksudnya mengatakan hal tersebut.
"Ini monggo diterjemahkan macem-macem sak karepmu tapi pokoke Jeporo aman."
"Saya kemarin dengan Kiai Kanjeng ke Temanggung kita pastikan aman karena di Temanggung ada semua dari tentara, polisi, masyarakat sipil, kita sepakat tidak ikut ramai, tidak ikut apapun karena sudah ada mekanismenya sudah ada hukum, sudah ada konstitusi, dan sudah ada akhlak di antara yang bersaing di Jakarta, kita tidak usah ikut-ikut," tuturnya.
• Mahfud MD Bantah Pernyataan Cak Nun di Tahun 2014 soal KPK: Itu Prosedur Ketatanegaraan
Lihat videonya:
Sebelum berlangsung Pilpres, Cak Nun juga pernah berpesan untuk kedua calon presiden (capres).
Pesan itu dikemukakan Cak Nun melalui program Fakta di tvOne, Senin (15/4/2019),
Mulanya pembawa acara meminta pesan kepada Cak Nun dalam menghadapi masa tenang menjelang hari pencoblosan tiba.
Cak Nun menjelaskan bahwa masih banyak yang belum dewasa dalam berdemokrasi lantaran ia menilai perpecahan lebih tampak daripada persatuan.
Dirinya lantas berpesan dalam menghadapi pemilu nantinya masyarakat lebih memikirkan tentang kesatuan Indonesia.
"Kita lebih tampak perpecahannya daripada persatuannya, lebih tampak pecah belahnya dari pada keutuhannya, sehingga satu-satunya jalan kita berpikir yaitu Indonesia," ujar Cak Nun.
"Jadi mohon siapa saja yang ke TPS berpikirnya Indonesia dan memilih siapa pun dengan maksud, niat dan doa untuk Indonesia."
"Jadi mudah-mudahan siapa pun yang baik untuk Indonesia itu yang dimenangkan oleh Tuhan dan oleh kita semua," sambungnya.
• Kata Cak Nun soal Presiden yang Dibutuhkan Indonesia 2019-2024, Jokowi atau Prabowo?
Selain itu, Cak Nun juga menyampaikan pesan kepada Jokowi dan Prabowo beserta seluruh jajarannya untuk tidak memikirkan soal menang dan kalah dalam Pilpres 2019.
Namun, Cak Nun meminta supaya kedua capres tersebut lebih memikirkan tentang masa depan rakyat.
"Mohon Pak Jokowi, Pak Prabowo, dan semua timnya juga berpikirnya itu Indonesia, bukan berpikir menang kalah dia, bukan berpikir kelompoknya, tapi berpikir seluruh rakyat Indonesia," papar Cak Nun.