Selain itu juga ternyata ditemukan kekeliruan input data di kedua kubu.
"Kalau terstruktur (kecurangan), mestinya berpersen-persen. Tidak mungkin kesengajaan, kekeliruan (input) jg terjadi di kedua paslon. Kita cek lgsg server KPU ada disini, bukan di luar negeri.
Tandas Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan, Mahfud MD, Rabu (24/4)," tulis KPU.
• Di Mata Najwa, BPN dan TKN Saling Berebut Politik Akal Sehat, Penonton Studio Ramai Bersorak
Fahri menanggapi bahwa sebaikanya jangan cari legitimasi dari pandangan orang luar.
Disebutkannya, akan lebih baik KPU untuk menghadapi secara profesional.
"Min, jangan cari legitimasi dari pandangan orang luar. Tunjukkan saja bahwa anda menghadapinya secara profesional.
Sudah banyak korban jiwa kok anda tega menghindar bahwa pemilunya memang bermasalah," tulis Fahri.
Sebelumnya, Fahri meminta Bawaslu dan KPU lebih aktif dalam merespons keluhan yang dilayangkan masyarakat mengenai pemilu 2019.
Hal itu disampaikan Fahri Hamzah saat menjadi narasumber program Catatan Demokrasi Kita tvOne, yang diunggah oleh saluran YouTube Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (23/4/2019).
Mulanya Fahri meminta Bawaslu dan KPU lebih aktif dalam merespons keluhan yang dilayangkan masyarakat mengenai pemilu 2019.
"Saya menginstruksikan agar Bawaslu dan KPU lebih aktif merespons. Jangan cuman sekali sehari, bila perlu ada yang standby menjawab," ujar Fahri.
Ia juga menegaskan agar KPU dan Bawaslu tak menganggap enteng keluhan dari masyarakat soal pemilu 2019.
"Jadi kelihatanlah negara itu sibuk mengatasi ini. Jangan biarkan 'itu biasa itu, dari sejuta segitu ya biasa', enggak boleh. Sebab kalau ada kejahatan dan ada perasaan tidak adil, itu seolah-olah dibiarkan, orang gelisahnya banyak," tuturnya.
"Gelisah itu ada penyebabnya, pertama orang itu kalau lapar, untung enggak lapar kita situasinya. Kemudian kalau ada perasaan diperlakukan tidak adil, itu yang membuat orang gelisah, itu yang harus diselesaikan, dihadapi."
• Ramai Keluhan di Pemilu 2019, Fahri Hamzah Ungkap Kelemahan Bawaslu dan KPU: Nanti Orang Tawuran Pak
Ia lantas menuturkan ada kekurangan yang dimiliki KPU dan Bawaslu yakni tidak adanya media center.