TRIBUNWOW.COM - Aktor dan komika Pandji Pragiwaksono mengungkapkan pendapatnya soal calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi) dan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.
Menurut Pandji Pragiwaksono, kedua tokoh tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan.
Meski demikian, Pandji Pragiwaksono mengaku tetap mimilih paslon Jokowi-Ma'ruf Amin dalam pemilu.
Alasan itu dijelaskannya melalui unggahan kanal YouTube Pandji Pragiwaksono pada Minggu (21/4/2019).
Menurut Pandji Pragiwaksono, sosok Prabowo yang saklek dianggap mengarah pada sifat yang sulit beradaptasi.
"Gue bilang bahwa Pak Prabowo ini cenderung orangnya saklek, kalau A A, B B."
"Dan itu bisa membuat kita lebih pasti kalau beliau ngomong sesuatu akan dijalankan atau konsekuen dengan omongan dia," kata Pandji Pragiwaksono.
• Pandji Pragiwaksono Ungkap Alasan Pilih Jokowi Dibanding Prabowo, Bandingkan dengan SBY dan Anies
• Naik MRT Bareng Jokowi, Chacha Frederica, dan Artis Lain, Olla Ramlan Teriak: Olla Cinta Pak Jokowi
"Tapi itu juga menggambarkan beliau tidak adaptif," imbuh Pandji Pragiwaksono.
Pandji Pragiwaksono mengatakan sifat Jokowi yang cenderung tidak saklek justru cocok dengan dinamika perkembangan sebuah negara yang selalu butuh pembaharuan.
"Nah Pak Jokowi, kendati pun, istilahnya rada-rada mencla-mencle ya, gue ngerasa Indonesia zaman sekarang, dunia zaman sekarang, tahun 2019 kita akan selalu lebih butuh orang yang terbuka terhadap kebaruan," terangnya.
Pandji Pragiwaksono yang cukup menyimak persoalan politik pun merasa Prabowo tidak mengubah narasinya sejak dahulu.
"Pak Prabowo tidak berubah narasinya, dari kapan tahu, kemungkinan besar tidak bisa berubah," kata Pandji Pragiwaksono.
Selain itu, faktor usia yang sudah tidak muda lagi juga disebut identik dengan sifat kolot yang tidak mudah berubah.
• Irwansyah Jewer Raffi Ahmad saat Ungkap Alasan Pilih Jokowi hingga Ditertawakan Nagita dan Zaskia
"Dan orang kalau sudah seusia Pak Prabowo atau mungkin Kiai Ma'ruf, susah banget untuk menanamkan hal-hal baru atau mencoba untuk mengubah pendiriannya akan sesuatu," kata Pandji Pragiwaksono.
Untuk negara Indonesia yang tengah berkembang, sosok pemimpin yang lebih dibutuhkan menurut Pandji Pragiwaksono adalah yang bersifat adaptif.