Pilpres 2019

Soal Hasil Quick Count, Direktur Charta Politika: Apa Perlu Dibuka Pendapat Petinggi PKS dan PAN?

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya.

TRIBUNWOW.COM - Direktur Charta Politika, Yunarto Wijaya memberikan tanggapan terkait adanya pihak yang tak percaya pada hasil quick count Pemilu 2019.

Diberitakan TribunWow.com, hal tersebut disampaikan Yunarto melalui akun Twitter @yunartowijaya, Kamis (18/4/2019).

Melalui kicauannya, Yunarto menyinggung soal pendapat petinggi PKS dan PAN yang saat bertemu dengannya menyatakan percaya pada hasil quick count Charta Politika dan lembaga lainnya.

"Apa perlu dibuka nih pendapat 2 petinggi PKS & satu petinggi PAN ketika ketemuan kemarin malam di trans tv, sambil bisik2 bilang percaya sama hasil quick count @ChartaPolitika & lembaga lain?" tulis Yunarto Wijaya.

Sempat Ramai Tagar MisteriHilangnyaSandiagaUno, Sandiaga Uno Akhirnya Muncul

 

Direktur Charta Politika, Yunarto Wijaya memberikan tanggapan terkait adanya pihak yang tak percaya pada hasil quick count Pemilu 2019. (Twitter @yunartowijaya)

Gerindra Tak Percaya Hasil Quick Count

Sementara itu, diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono, sempat terlibat adu argumen dengan Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya.

Hal tersebut tampak dalam siaran langsung program Mata Najwa yang tayang di Trans7, pada Rabu (17/4/2019).

Hal ini berawal dari Arief yang mempertanyakan kredibilitas lembaga survei yang mengeluarkan hasil hitung cepat atau quick count.

Arief menyebutkan, sebelum pilpres, ada lembaga survei yang dikumpulkan di Istana Presiden.

Karenanya, Arief menyebutkan, pihaknya tak ingin mempercayai hasil quick count tersebut.

Prabowo Menang di 19 Provinsi, Jokowi 13, Ini Hasil Quick Count Indobarometer di Seluruh Indonesia

"Kalau sebuah lembaga survei sebelum pilpres dikumpulin di istana, whats going on? Ini mem-framing untuk kecurangan untuk menentukan hasil quick count," kata Arief.

"Karena hasil real count kami, hasil quick count kami berbeda. Artinya enggak perlu dong kami mengakui," sambung dia.

Arief menyebutkan, dalam hasil penghitungan cepat milik kubu 02, calon presiden 02, Prabowo Subiantolah yang menang.

Menanggapi itu, Yunarto lantas mencoba memberikan penjelasan.

"Mas Arief, gini, tadi kita sudah bahas itu ya bahwa masing-masing bisa punya klaim terhgadap hasil quick count," kata Yunarto, namun langsung dipotong Arief.

Halaman
123