"Tidak hadir dalam Komisi Rapat Paripurna tiga kali dapat peringatan," tambahnya.
Dengan tegas, Misbakhun kemudian menyampaikan indikator keberhasilan DPR dalam menjalankan tugasnya.
"Coba, hal-hal yang penting dalam negara, APBN selesai, Undang-Undang yang pemerintah minta ratifikasi diselesaikan juga selesai, dalam masa-masa yang pendek coba kunjungan kerja ke masyarakat buktinya masih banyak anggota DPR yang masih terpilih," jelas Misbakhun.
"Artinya apa? Ukuran kinerja DPR itu di depan rakyatnya, di depan para pemilihnya, bukan di depan PSI gitu lho," tandasnya.
Mendengar pernyataan itu, terlihat Andy lantas tertawa.
Begitu juga dengan penonton dalam studio ikut tertawa dan memberikan tepuk tangan riuh.
Simak dari menit 3.20
Sebelumnya, Andy sempat menyampaikan terkait penghargaan yang disampaikan partainya kepada DPR.
"Kalau ada orang dia dibayar oleh masyarakat, atau institusi, dan dia tidak bekerja, namanya apa? Gaji buta kan," jelas Andy.
"Dan itu lah yang terjadi," sambungnya.
Kemudian, Andy mengungkapkan kekecewaannya bahwa anggota DPR yang dibayar oleh rakyat tidak bisa memenuhi apa yang ditargetkan.
Menurutnya, jika hal itu dilakukan oleh seorang yang bekerja di swasta, maka sudah diberhentikan oleh perusahaan.
"Bagaimana mungkin ada sekelompok orang yang digaji dari uang rakyat, dari uang pajak kita semua, kemudian mereka tidak bekerja dengan baik, dari target misalnya, dari tahun 2015 target itu tidak tercapai," papar Andy.
"Jadi kalau misalnya 560 anggota DPR ini bekerja di sektor swasta, dipastikan di tiga bulan pertama mereka mungkin sudah dipecat atau bahkan paling lambat satu tahun."
"Bagaimana mungkin misalnya tingkat kehadirannya itu 40,1 persen rata-rata, jadi kalau misalnya kita rata-rata tiap bulan, dari satu bulan bekerja rata-rata hanya masuk ke kantor 9 hari."