Di lokasi penemuan, tim hanya menemukan dua tulang, yakni tukang kaki dan tulang tangan.
"Tim sempat mencari tulang tengkorak dan tulang lain hingga 100 meter dari lokasi penemuan, tetapi tidak menemukan apa-apa," katanya.
Keluarga Korban Berduka
Paman korban, Nanang menuturkan korban sebelum mendaki sempat pamit berlibur mendaki.
"Kalau pamit, iya pamit liburan, mendaki juga sesuai perizinan," kata Nanang di rumah duka Jalan Kendangsari, Surabaya, Sabtu (6/4/2019).
• Update Kasus Mayat Tanpa Kepala di Dalam Koper: Polisi Dalami soal Orientasi Seksual Korban
Ia juga mengatakan sebelum pergi korban sempat bertutur kepada ibunya akan membuat kehebohan.
"Hanya sebelum pergi, dia bilang ke ibunya mau membuat heboh," sambung dia.
"Nanti saya mau bikin heboh, bu. Tidak ada permintaan hanya bilang begitu," katanya menirukan ucapan keponakannya.
Keluarga mengaku tidak tahu maksud dari ucapan korban.
Dijelaskannya, saat masa pencarian keponakannya yang hilang, gunung sedang ramai oleh pendaki.
"Waktu itu dari data perizinan ada sekitar 439 pendaki artinya kondisi di sana musim pendakian, ramai memang," kata Nanang yang juga anggota relawan.
(TribunWow.com/ Roifah DZ)
TONTON JUGA: