Kabar Tokoh

Novel Baswedan Jelaskan soal Tudingan Dirinya Dianggap Bagian dari Gerindra karena Empati Prabowo

Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyidik senior KPK, Novel Baswedan

TRIBUNWOW.COM - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan angkat suara terkait dirinya yang dituding menjadi bagian dari Partai Gerindra.

Dilansir oleh Wartakota, Novel mengatakan alasannya yang dituding berada di pihak Gerindra, Senin (1/4/3/2019).

Satu di antaranya karena empati dari Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

Hal itu dikatakan Novel saat dirinya harus menjalani perawatan atas penyiraman air keras padanya.

Novel mengatakan banyak yang memberikan empati padanya, satu di antaranya adalah Prabowo.

Prabowo Subianto Kantongi Uang Rp 50 Ribu di Saku Jas Selama Debat, Ini Cerita di Baliknya

"Ketika saya sakit beberapa waktu lalu, rasanya banyak yang berempati kepada saya. Dan Pak Prabowo juga melakukan hal itu," ungkap Novel Baswedan melalui keterangan tertulis.

"Kalau karena itu dikatakan dekat, saya bisa juga. Artinya saya dekat dengan semua orang yang berempati kepada saya," tambahnya.

Namun, Novel menganggap hal itu aneh jika karena empati itu ia dinggap orang yang berada di payung Gerindra.

Dikarenakan menutnya kedekatan dirinya dengan Prabowo dilihat dari komitmen Prabowo yang berupaya mengungkap penyerangan pada dirinya.

Kedekatannya dengan Prabowo tak bisa diartikan Novel menjadi bagian dari Gerindra.

Soal Prabowo Tunjuk-tunjuk Penonton saat Debat, BPN: Kepentingan Nasional Tak Bisa Main-main

Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menyampaikan kata sambutan pada acara penyambutan dirinya kembali aktif bekerja, di pelataran gedung KPK, Jakarta, Jumat (27/7/2018). Kegiatan itu sekaligus diselenggarakan untuk memperingati 16 bulan kasus penyerangan Novel Baswedan yang belum menunjukkan titik terang. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

"Juga barangkali karena komitmen Pak Prabowo untuk mau mengungkap penyerangan terhadap saya," cetusnya.

"Kalau indikatornya itu, menurut saya itu artinya bukan dekat, tapi lebih kepada kepedulian," sambung Novel Baswedan.

Novel yang merupakan mantan anggota Polri ini juga mendapatkan tudingan itu melalui grup WhatsApp anggota Polri.

"Saya dapat informasi bahwa fitnah ini banyak di-share di grup-grup anggota Polri," ujar Novel.

Lalu, alasan lainnya dirinya dianggap menjadi bagian dari Gerindra adalah soal dirinya yang mengkritik kerja Polri.

Halaman
12