TRIBUNWOW.COM - Kisah pria asal Desa Paningkaban, Kecamatan Gumelar, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah sempat menghebohkan warga sekitar.
Karyono (31) yang diketahui sudah hilang selama 12 tahun lamanya, ditemukan oleh keluarga dengan kondisi sehat dan selamat di Telaga Ranjeng.
Terkait viralnya kisah Karyono, seorang pedagang yang berjualan di sekitaran telaga mengungkapkan aktivitas Karyono di sekitar Telaga Ranjeng sebelum ditemukan oleh keluarganya.
Dikutip TribunWow.com dari TribunJateng.com, Mbah Wasrun (70) adalah satu dari pemilik warung yang ada di sekitar telaga Ranjeng.
Mbah Wasrun mengungkapkan bahwa awalnya dirinya sama sekali tidak mengetahui bahwa pria yang 3 bulan belakangan ditemuinya di telaga Ranjeng bernama Karyono.
Dijelaskan oleh Mbah Wasrun, dirinya kerap memberi makan Karyono selama berada di sekitar telaga.
"Meski dia bukan siapa-siapa saya, hampir setiap hari pasti saya kasih makan," ujar Mbah Wasrun, Jumat (29/3/2019).
• Viral di Instagram, Bocah SD Jalan Kaki Puluhan Km dengan Bekal Jagung demi Ikut Ujian Sekolah
Mbah Warsun pedagang di kawasan wisata Telaga Ranjeng merasa kehilangan Karyono (TRIBUN JATENG/PERMATA PUTRA SEJATI)
Mbah Wasrun mengungkapkan bahwa selama ditemuinya, Karyono adalah sosok yang pendiam dan tidak banyak berbicara.
"Karyono saya amati lebih banyak beraktivitas di depan area telaga. Jarang masuk ke bagian dalam atau menembus hutannya," ungkap Mbah Warsun.
Selama siang hari, Mbah Wasrun sudah hampir setiap saat bertemu dengan Karyono.
Namun pada malam hari ia mengaku tidak mengetahui aktivitas Karyono lantaran dirinya pulang dan meninggalkan warungnya itu.
Ketika pagi tiba, Mbah Wasrun kerap melihat Karyono sedang tertidur di bangku panjang di depan warung.
Selain itu, Mbah Wasrun mengaku kadang melihat Karyono muncul, namun kadang-kadang Karyono juga hilang begitu saja.
Mbah Wasrun mengungkapkan, Telaga Ranjeng dikelilingi oleh hutan damar dan pinus.
Juga tidak banyak yang bisa masuk dan keluar telaga secara sembarangan.
Pasalnya, ada pagar pembatas yang dikunci oleh petugas, sehingga membuat siapapun tidak semudah itu masuk.
"Saya setiap sore pasti lihat Karyono berada di pinggir warung saya. Berteduh di bawah pohon. Empat hari setelah dijemput itu, tiba-tiba tidak terlihat," jelas Mbah Wasrun.
"Saya saat itu merasa khawatir karena tidak tahu kalau ada yang jemput. Jangan-jangan dia masuk jurang sebab di sini juga ada jurang-jurang yang terjal," terangnya.
• Viral di Instagram Video Warga Jati Padang Hampir Terseret Banjir saat Berusaha Ungsikan Motornya
Karyono bersama ayah dan ibu berpose di rumahnya, Dusun Karangalang, Desa Paningkaban, Kecamatan Gumelar, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (28/3/2019). ( (TRIBUN JATENG/PERMATA PUTRA SEJATI))
Dalam ceritanya pula, Mbah Wasrun mengungkapkan bahwa Karyono masih mengetahui uang untuk alat tukar beli.
Suatu hari, Mbah Wasrun pernah melihat Karyono diberikan uang oleh seorang pengunjung telaga, dan juga diterimanya.
"Saya pernah melihat dia diberi uang lima ribu oleh pengunjung telaga. Terus dia kantongi dan membeli rokok di warung sebelah. Berarti dia masih tahu apa fungsi uang," kata Mbah Wasrun.
Selain Mbah Wasrun, Reni Safitri, warga yang pertama kali mengenali Karyono, juga turut menjelaskan aktivitas Karyono selama berada di Telaga Ranjeng.
Dikutip dari TribunJateng.com, Jumat (29/3/2019), Karyono dijelaskan tidak pernah menganggu warga sekitar.
"Nyatanya, dia memang tidak mengganggu penduduk sini," ujar Reni Safitri (26), warga Desa Pandansari.
"Dia hanya berdiam diri, duduk-duduk di depan telaga. Sama sekali tidak mengganggu warga. Karena diam tidak berulah maka warga membiarkan saja," imbuhnya.
Sepanjang pagi hingga siang, Reni melihat Karyono hanya menghabiskan waktu di lapangan Desa Pandansari yang jaraknya sekitar 1 km menanjak dari Telaga Ranjeng.
Ketika hari sudah malam, Karyono turun dan tidur di sekitaran warung yang ada di Telaga Ranjeng.
Sekian lama kerap bertemu dengan Karyono, lama-lama Reni merasa mengenali sosok Karyono yang saat itu belum dikenalnya.
"Saya mengenali terutama dari mata. Awalnya kurang yakin tapi setelah diperhatikan seksama memang benar-benar Karyono," jelas Reni.
"Yang saya ingat sebenarnya bukan raut muka Karyono karena dia hilang sudah lama. Saya lebih ingat muka bapaknya yang memang mirip Karyono," tambahnya.
• Kondisi Karyono Dirasa Ganjil seusai Hilang 12 Tahun dan Ditemukan di Telaga Ranjeng, Ini Kisahnya
Reni Safitri (kanan) warga Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, yang pertama kali mencurigai keberadaan Karyono di Telaga Ranjeng (TRIBUN JATENG/PERMATA PUTRA SEJATI)
Kondisi Karyono saat Ditemukan Penuh Hal Ganjil
Dikutip TribunWow.com dari TribunJateng.com, karyono merupakan anak sulung dari pasangan Romsiyati (50) dan Kardi (58), Kamis (28/3/2019).
Karyono saat diketahui hilang kala itu berusia 19 tahun, pada 19 November 2007.
Dan pada Senin (25/3/2019), ia ditemukan di kawasan Telaga Ranjeng, Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes.
Disebutkan oleh warga setempat, beberapa bulan sebelum kembali ke keluarganya, Karyono tinggal di Telaga Ranjeng berada di pinggir hutan lereng Gunung Slamet sebelah barat.
Menurut penuturan warga Pandansari, Karyono terlihat berada di kawasan telaga tersebut selama 3 bulan terakhir.
"Jadi warga sana melihatnya kurang lebih 3 bulan berada di sekitar telaga tersebut. Dia menetap dan tidur di sana," ujar Aris Saifurrohman.
Diceritakan Aris, saat Karyono kembali, ia tidak ingat apa pun.
Kondisi fisiknya juga segar bugar terawat dengan rambut gimbal memanjang.
Karyono juga susah diajak berkomunikasi.
Namun hal yang membuat penasaran keluarga, keadaan sebelum dan sesudah Karyono hilang yang berbeda.
Saat menghilang dahulu, Karyono memiliki penyakit gatal yang akut dan membuat Karyono merasa minder dan malu bergaul.
Kondisi tersebut membuat Karyono menjadi pribadi yang tertutup.
• Viral di IG, Video Dokter Gendong Bayi dengan Cara Unik, Ternyata Ini Sosok sang Dokter
Karyono (kiri) bersama Aris Saifurrohman sesaat setelah ditemukan di kawasan Telaga Ranjeng, Brebes (Istimewa/ tribunjateng)
Dia lebih sering menghabiskan waktu di rumah saja, kalau diajak keluar rumah, dia menolak.
Ia sering ditemukan melamun dan berdiam diri.
Keluarga mengaku tak tahu entah apa yang menjadi beban pikiran dia sehingga selalu terlihat murung.
Perubahan perilaku dan kebiasaan Karyono tersebut dirasakan oleh keluarga tiga bulan sebelum menghilang.
Hingga pada 19 November 2007, Karyono menghilang seusai mandi.
Kini, Karyono yang ditemukan tepi Telaga Ranjeng kondisi tubuh Karyono justru terlihat terawat dan bersih.
"Kalau dia hidup di pinggir jalan seperti orang gila, pasti fisiknya tidak terawat. Tetapi bisa dilihat gigi-giginya saja bersih."
"Bahkan penyakit kulit dan gatal di kakinya yang dulu diderita sewaktu belum hilang sudah tidak ada," ungkap Aris.
Bahkan banyak tetangga yang mengatakan Karyono pergi ke dunia lain.
Namun hal itu tidak memiliki dasar dan bukti yang kuat.
Sedangkan keluarga merasa heran, Karyono kini ditemukan dengan sehat dan penyakit gatalnya hilang.
TONTON JUGA:
(TribunWow.com/Nila/Roifah)