Pemilu 2019

Survei CSIS: 7 Parpol Terancam Tak Lolos ke DPR, Hanura, PSI, dan Partai Berkarya Termasuk

Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gedung DPR - MPR RI

TRIBUNWOW.COM - Survei Center for Strategic and International Studies ( CSIS) 15-22 Maret 2019 menunjukkan ada tujuh partai politik peserta pemilu 2019 yang terancam tak lolos ke DPR RI.

Elektabilitas ketujuh parpol itu tak mencapai ambang batas untuk lolos ke parlemen sebesar 4 persen meski sudah menghitung margin of error survei +/- 2,21 persen.

Dari tujuh parpol itu, empat di antaranya adalah parpol pendatang baru.

Partai Solidaritas Indonesia yang gencar melakukan kampanye lewat media sosial hanya meraih elektabilitas 0,5 persen.

Kronologi Anggota DPR Bowo Sidik Pangarso Terima Suap dari PT HTK hingga Ditangkap KPK

Begitu juga Partai Perindo yang menguasai jaringan media MNC Group, perolehan suaranya hanya 1,1 persen.

Dua parpol baru lainnya yakni Partai Berkarya dan Partai Garuda bahkan sama-sama hanya mendapatkan suara dari 0,1 persen responden.

Adapun tiga sisanya yang tak lolos ke parlemen adalah partai lama.

Partai Hanura yang kini memiliki kursi di DPR terancam gagal untuk kembali duduk kembali di Senayan karena hanya meraih suara 0,8 persen.

Dua partai lainnya yakni Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) juga terancam tak lolos ke DPR seperti halnya pemilu 2014 lalu.

PBB hanya memperoleh 0,4 persen suara, sementara PKPI 0,2 persen. Peneliti CSIS Arya Fernandez mengatakan, ketujuh parpol tersebut harus berjuang keras jika ingin melewati ambang batas parlemen empat persen dan menempatkan wakilnya di Senayan.

Bawaslu Telah Verifikasi 51 Lembaga Pemantau Pemilu, Dua di Antaranya Lembaga Asing

Menurut dia, ketujuh parpol masih mempunyai peluang meningkatkan suara mengingat banyak responden yang belum menentukan pilihan atau pun merahasiakan parpol pilihannya.

"Perubahan dukungan pemilih dan perolehan suara partai terutama di partai menengah dan kecil diperkirakan masih mungkin terjadi. Hal tersebut dipengaruhi karena masih cukup tingginya responden yang merahasiakan pilihan saat survei dilakukan," kata Arya.

Berdasarkan survei, ada 18,2 persen responden yang tidak menjawab atau merahasiakan jawabannya saat ditanya soal parpol yang akan dipilih di Pemilu 2019.

Adapun 3,2 persen responden lainnya mengaku belum menentukan pilihan.

"Kampanye dan mobilitas caleg juga akan diperkirakan akan membuat konstelasi berubah terutama di partai menengah dan kecil," kata Arya.

Luncurkan Aplikasi Kawal Suara Pemilu 2019, BPN Prabowo-Sandi: Semua Masyarakat Dapat menjadi Saksi

Halaman
12