TRIBUNWOW.COM - Dian Mardiani (45) ketakutan setelah pacarnya sendiri berniat menyebarkan foto syur dirinya yang kerap dikirim pada sang pacar yang bernama Jufrizal (44).
Akibat ancaman tersebut, Dian yang ternyata berselingkuh dengan pria lain, yakni Sabar Manulang (48) kemudian merencanakan untuk membunuh Jufrizal.
Upaya tersebut kemudian dijalankan oleh pelaku pada Senin (18/3/2019).
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, ancaman korban akan menyebarkan foto syur Dian bermula saat korban tahu bahwa pacarnya itu telah menjalin hubungan bersama dengan pria lain selain dirinya.
Hal tersebut kemudian membuat Jufrizal marah besar pada Dian.
Akibat kemarahannya itu, Jufrizal kemudian mengancam akan menyebarkan foto-foto syur milik pelaku.
Hal tersebut terungkap berdasarkan keterangan dari Kapolres Sumedang, AKBP Hartoyo dalam pers release, Senin (25/3/2019).
Diungkapkan oleh Hartoyo, Jufrizal adalah warga dari Lhokseumawe, Aceh yang tinggal dan menetap di Rawamangun, Jakarta Timur.
Ia kemudian menjalin kisah asmara bersama dengan Dian Mardiani, yang merupakan warga Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Dari keterangan pelaku, selama menjalin hubungan dengan Jufrizal, pelaku mengaku kerap mengirimkan foto-foto telanjangnya pada korban.
• Viral Video Pengakuan Wahyu Jayadi yang Bunuh Karyawati UNM: Rasa Memiliki Siti terhadap Saya Tinggi
Para tersangka ditahan di Mapolres Sumedang (Tribunjabar/Seli Andina Miranti)
Hal itulah yang kemudian membuat Dian ketakutan saat diancam Jufrizal foto-foto syurnya akan disebarkan.
Lantaran merasa tertekan dan semakin terancam, Dian yang juga menjalin kisah dengan Sabar Manulang, kemudian bercerita kepada selingkuhannya itu.
Saat itulah Dian dan Sabar kemudian merencanakan penganiayaan terhadap korban.
Tidak sendiri, Sabar mengajak pula tiga rekannya untuk melakukan tindakan kekerasan terhadap korban.
"Dian, Sabar dan ketiga teman lainnya kemudian merencanakan untuk memberikan pelajaran kepada Jufrizal. Mereka sebelumnya memancing Jufrizal untuk bertemu di Jakarta," ujar Hartoyo.